Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Cleaning Service" Kalibata City Terlibat Kasus Prostitusi ...

Kompas.com - 30/03/2018, 07:46 WIB
Sherly Puspita,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pria muda itu berinisial YP alias Y, usianya baru 19 tahun. Ia mengaku bekerja sebagai petugas kebersihan atau cleaning service di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Namun, naas, siang itu, Kamis (29/3/2018) ia harus berdiri dengan tangan terborgol dan baju oranye khas tahanan Polda Metro Jaya karena terlibat kasus prostitusi.

Saat itu ia ditangkap bersama tiga tersangka lain berinisial SL alias M (50), IP alias R (27), dan MP alias N (21) yang bertindak sebagai mucikari dalam kasus yang terjadi pada 13 Februari 2018 ini.

Peran YP cukup unik. Ia bertugas menyiapkan kamar, mengantarkan pekerja seks komersial (PSK), mengantarkan tamu ke kamar yang telah disiapkan, dan memastikan tak ada orang lain yang dapat mengakses kamar tersebut.

Baca juga: Apartemen Kalibata City dan Kasus Prostitusi ...

Dengan bekerja sebagai pengantar PSK, YP tak hanya mendapatkan gaji dari Apartemen Kalibata City tempatnya bekerja.

"YP ini digaji Rp 1 juta per bulan. Saat ini kami telah menangkap YP dan tiga mucikari yang mengoordinasi prostitusi ini," ujar Panit 2 Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Dede Suhatmi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/3/2018).

Meski demikian, Dede belum dapat memastikan berapa lama YP terlibat dalam kasus prostitusi tersebut.

"Kami masih dalami. Pengakuan yang bersangkutan belum lama dia melakukan ini. Tapi informasi masyarakat sudah lama," kata dia.

Baca juga : Antarkan PSK, "Cleaning Service" Kalibata City Digaji Mucikari Rp 1 Juta Per Bulan

Tanggapan Pengelola Apartemen

General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengatakan, semua pengelola Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, tidak memiliki kunci hunian di sana. Sebab, semua unit apartemen telah laku dijual.

Ishak juga mengaku tidak mengetahui identitas YP. Dia menduga, YP merupakan petugas kebersihan yang dipekerjakan pemilik unit apartemen.

Meski demikian, pihaknya akan memastikan kebenaran informasi soal YP merupakan cleaning service Apartemen Kalibata City.

"Kalau misalnya pegawai cleaning service terlibat, coba nanti saya cek. Saya juga baru dengar ini, kejadiannya juga saya enggak tahu," ucap Ishak saat dihubungi, Kamis.

Baca juga: Cleaning Service Antar Tamu PSK di Apartemen Kalibata City, Tanggapan Pengelola...

Ishak pun membantah pengelola terlibat praktik prostitusi di apartemen tersebut. Pengelola yang terlibat praktik prostitusi pasti akan dipecat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com