Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Rumah di Kwitang Ambruk, Begini Kronologinya

Kompas.com - 03/04/2018, 05:00 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat rumah di Jalan Kembang V RT 003 RW 002 Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat, roboh pada Sabtu (31/3/2018).

Salah satu warga RT 003 Ros menjelaskan, kejadian berlangsung pada pukul 21.18.

Robohnya empat rumah tersebut berawal dari ambrolnya tembok di samping rumah milik salah satu warga.

Tembok setinggi 4 meter itu ambrol ke sisi kiri menimpa dua rumah yang berada lebih rendah dibanding tembok tersebut.

Tembok mengenai dua rumah karena jaraknya berdempetan.

Baca juga: Gempa Tasikmalaya, Satu Warga Ciamis Meninggal Tertimpa Rumah Ambruk

Setelah tembok ambrol, tembok bagian belakang juga ambrol dan menimpa sebuah rumah di belakangnya.

Sebanyak empat rumah di Jalan Kembang V, RT 003 RW 002 Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat, ambruk pada Sabtu pekan lalu, Senin (2/4/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Sebanyak empat rumah di Jalan Kembang V, RT 003 RW 002 Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat, ambruk pada Sabtu pekan lalu, Senin (2/4/2018).
Tak lama berselang, rumah berlantai dua dengan tembok ambrol tersebut juga roboh karena tidak memiliki fondasi kuat.

"Tidak ada tanda-tanda atau getaran apa-apa, temboknya langsung roboh menimpa rumah yang ada di sekitarnya," ujar Ros saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).

Selain itu, seorang ibu rumah tangga, Erna, yang berada di dalam rumah ikut tertimpa reruntuhan.

Baca juga: Rumah Ambruk hingga Rata dengan Tanah, Kakek 90 Tahun Selamat

Akibatnya, kepala Erna berdarah dan harus dibawa ke puskesmas terdekat.

Ros mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab tembok ambrol.

Sebanyak empat rumah di Jalan Kembang V, RT 003 RW 002 Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat, ambruk pada Sabtu pekan lalu, Senin (2/4/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Sebanyak empat rumah di Jalan Kembang V, RT 003 RW 002 Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat, ambruk pada Sabtu pekan lalu, Senin (2/4/2018).
Namun, sekitar sebulan lalu, permukiman warga dilanda gempa.

Cuaca yang tidak menentu, lanjutnya, juga diperkirakan membuat kondisi tembok gampang ambrol.

Baca juga: Tanah Retak Setelah Gempa di Cirebon, Empat Rumah Ambruk

Ketua RT 003 Tri Yantio mengatakan, sebagian dari 18 kepala keluarga yang terdampak telah mengungsi ke rumah saudara masing-masing.

Sebagian lagi tinggal di tenda yang didirikan Dinas Sosial.

Berbagai bantuan terutama logistik juga terus mengalir dari pemerintah.

"Kami lagi mau usahakan ya warga yang kena musibah apakah mau dibantu bangun rumahnya oleh Pemprov DKI," ujar Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com