JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai macam cara ditempuh para pengedar untuk mendistribusikan narkoba. Modus-modus lama akan ditinggalkan dan berganti dengan modus baru yang diharapkan dapat mengelabui petugas keamanan.
Sepanjang tahun ini, penyelundupan narkoba ke Jakarta makin marak terjadi. Salah satu mediator penyalur narkoba adalah wanita.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, hingga Maret 2018, 22 kasus penyelundupan narkoba melalui bandara terjadi, di antaranya dilakukan oleh wanita.
Ia mengatakan, modus penyelundupan narkoba ini bervariasi. Salah satu modus lama yang masih kerap digunakan adalah menyimpan narkoba jenis sabu di dalam pembalut wanita.
Baca juga : Cerita Petugas Bea Cukai Ungkap Penyelundupan Sabu dalam Pembalut
Seperti yang terjadi baru-baru ini, kepolisian baru saja menangkap dua warga negara Tiongkok yang menyembunyikan sabu di dalam pembalutnya.
Pihaknya akan terus memperketat pengawasan terhadap WNA yang akan masuk ke Indonesia.
Muncul modus baru
Setelah modus penyelundupan sabu di dalam pembalut telah terendus polisi, baru-baru ini modus baru muncul. Seorang wanita bernama Budiyah (44) yang menyimpan sabu seberat 511,19 gram di dalam sepasang hak sandalnya.
Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, sepasang sandal tersebut memiliki bentuk selop dengan warna coklat muda.
Sandal tersebut memiliki hak cukup tinggi yang memiliki rongga di bagian dalamnya. Rongga di dalam sandal itulah yang digunakan untuk meletakkan sabu yang terbungkus dalam enam plastik klip.
Baca juga : Ini Penampakan Sandal yang Digunakan Budiyah Selundupkan Sabu
Saat polisi membuka lapisan atas sandal tersebut, ditemukan sabu yang dibungkus plastik.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan mengatkan kasus ini bermula ketika tim mendapatkan info mengenai seringnya kasus penyelundupan narkoba dari Pontianak ke Jakarta.
Dihubungi terpisah Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pada hari Minggu (25/3/2018) tim mengikuti tersangka Budiyah saat berada di Bandara Soekarno Hatta.
"Ternyata di bandara Budiyah bertemu dengan tersangka lainnya yang berinisial Johari (34) dan menyerahkan sepasang sandal berwarna cokelat," tuturnya ketika dihubungi, Senin (2/4/2018).
Polisi kemudian melakukan pengembangan di apartemen Johari di kawasan Jakarta Pusat dan diamankan sejumlah barang bukti seperti 10 unit ponsel, satu unit motor, satu unit mobil Toyota Fortuner dan uang tunai Rp 45 juta sebagai hasil penjualan narkoba.