Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Hoaks Picu Warga Antre Panjang Bikin Kartu Identitas Anak

Kompas.com - 03/04/2018, 12:13 WIB
Stanly Ravel,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Diyah Waryanti, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mengatakan, ramainya warga yang berbondong-bondong mengantre untuk membuat Kartu Identitas Anak (KIA) karena beredarnya berita hoaks.

"Ada rumor yang beredar di masyarakat katanya kalau enggak bikin KIA itu susah mau ngurus apa-apa," kata Diyah kepada Kompas.com, di RPTRA Dahlia, Keluruhan Tengah, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2018).

Diyah menjelaskan, rumor yang tersebar mengatakan bahwa anak yang tidak memiliki KIA akan dipersulit saat mau masuk sekolah, tidak bisa mendapat KJP, dan tidak bisa naik pesawat.

Baca juga : Genjot Kepemilikan KIA, Pemegang Kartu Identitas Anak Dapat Diskon

Diyah menegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar, dan sudah berulang kali dari pihak kelurahan memberikan informasi tersebut.

"Itu hoaks, saya enggak tahu mereka dapat info dari mana tapi yang jelas itu tidak benar," kata Diyah.

Ribuan warga kesal mengantre pendaftaran KIA di RPTRA Dahlia, Kelurahan Tengah, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2018)Stanly Ravel Ribuan warga kesal mengantre pendaftaran KIA di RPTRA Dahlia, Kelurahan Tengah, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2018)
Dia sangat menyesali masyarakat yang termakan informasi tersebut, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa selain mensosialisasikan bahwa info tersebut tidak benar.

Ribuan warga mengantre untuk membuat KIA di RPTRA Dahlia. Mereka mengeluh dan geram dengan layanan pembuatan KIA karena tidak teratur tanpa ada antrean yang jelas.

Baca juga : Di Jakpus, Pembuatan Kartu Identitas Anak Akan Bisa Dilayani di RPTRA

Mereka juga menyayangkan pihak Dukcapil yang hanya membuka pendaftaran KIA selama satu hari karena jumlah wargan di Kelurahan Tengah sendiri cukup banyak.

"Estimasi saya ada 5.000 warga yang datang, tapi sepertinya lebih. Ini warga sudah mengeluh mau pingsan antrenya," kata Diyah.

Baca juga : Pembuatan Kartu Identitas Anak di Jakarta Selatan Tertunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com