Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbedaan RPTRA dan Taman Maju Bersama yang Digagas Anies...

Kompas.com - 03/04/2018, 18:50 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengatakan, Taman Maju Bersama konsepnya sedikit berbeda Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Perbedaannya dalam hal penggunaan ruang publik tersebut oleh warga. 

"Konsepnya RPTRA ini, kan, memang di situ direncanakan untuk kegiatan terpadu ramah anak, kalau ini (Taman Maju Bersama) bukan hanya sekedar ramah anak. Jadi untuk semua kalangan taman ini, baik untuk lansia, remaja, dan lain-lain," ujar Djafar ketika dihubungi, Selasa (3/4/2018).

Baca juga: Tak Ada RPTRA di RPJMD Anies-Sandiaga, yang Ada Taman Maju Bersama...

Di dalam RPTRA, sebenarnya kegiatannya tidak hanya untuk anak-anak saja. Kegiatan lain seperti ibu-ibu PKK juga bisa dilakukan di RPTRA.

Terkait hal itu, Djafar sendiri belum tahu pasti bagaimana perbedaan penggunaan RPTRA dengan Taman Maju Bersama.

Ia mengatakan, lebih kurang lahan yang akan dijadikan Taman Maju Bersama tersebar di 12 lokasi.

Baca juga: Sulit Dapat Lahan, Kelurahan Pekojan Belum Punya RPTRA

Anggarannya menggunakan anggaran pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Dinas Kehutanan.

"Jadi RTH kita, kan, bentuk taman, taman yang dikelola Dinas Kehutanan nanti akan dipadukan konsepnya Taman Maju Bersama dengan taman yang biasa kami lakukan," katanya. 

Bulan lalu, Djafar mengatakan, presentase RTH di Jakarta masih jauh dari target. Jumlahnya baru 4,6 persen dari target sebesar 30 persen.

Baca juga: Menengok Satu-satunya RPTRA di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat

Sementara itu, jumlah RPTRA di Jakarta dinilai sudah melampaui target.

Pemprov DKI Jakarta awalnya menargetkan RPTRA ada di 267 kelurahan. Saat ini, sudah ada 290 RPTRA di Jakarta.

Kompas TV Dulu, Pemprov DKI mencita - citakan kota Jakarta sebagai kota layak anak. Kini, Pemprov DKI justru berencana memberhentikan pembangunan RPTRA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com