Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Pastikan Ada Anggaran untuk KONI DKI, tetapi...

Kompas.com - 03/04/2018, 23:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan ada anggaran untuk KONI DKI pada APBD 2018 sebesar Rp 20 miliar.

Namun, pencairan dana tersebut masih terkendala masalah administrasi.

"Sekarang sebetulnya dananya sudah ada di tempatnya Pak Ratiyono (Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda), tetapi menunggu konfirmasi dari cabang olahraga dan memastikan by name, by address kepada atlet yang tepat, betul-betul nama dan rekeningnya terverifikasi," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

Baca juga: Kadis Olahraga Pastikan Ada Anggaran Rp 20 Miliar untuk KONI DKI

Sandiaga menambahkan, jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tahun 2020, para atlet menjadi rebutan.

Atas dasar itu, Sandiaga meminta Disorda dan KONI DKI Jakarta memenuhi kebutuhan para atlet agar mereka tidak membela provinsi lain di PON Papua 2020.

"Saya pengalaman mengurus atlet. Kalau atlet sudah berlatih, tetapi ongkosnya tidak diganti dan gajinya tidak dibayarkan yang pasti (atlet) akan sangat kecewa dan ditampung provinsi lain," ucapnya. 

Baca juga: Atlet yang Pindah ke Provinsi Lain Ya Sayang, Kompetisinya Kan Tak Sebanyak di Jakarta

Jelang pelaksanaan PON 2020 di Papua, KONI DKI dipusingkan seretnya dana pembinaan yang berimbas pada banyaknya atlet yang berpindah ke daerah lain.

Hal itu diungkapkan Djamhuron dari KONI DKI dalam acara rapat kerja Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Raker Prov PRSI) DKI.

Dia menyebutkan, ketiadaan anggaran dari APBD DKI 2018 telah membuat beberapa cabang olahraga harus merogoh kocek sendiri sebagai dana operasional.

Baca juga: Dana Seret, DKI Terancam Kehilangan Atlet

"Bukan hanya PRSI, tetapi juga wushu, karate dan terbang layang yang harus menggunakan biaya sendiri untuk ikut kejurnas," kata Djamhuron.

Menurut Djamhuron, KONI DKI tidak dapat berbuat apa-apa untuk mengatasi masalah dana ini.

"Kami sendiri harus membiayai operasional KONI dengan biaya pribadi, bahkan sampai menggadaikan tanah," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com