JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pengerjaan proyek pembangunan stadion sepak bola di Taman BMW, Jakarta Utara diperkirakan akan dimulai Oktober 2018.
Rencananya, Stadion ini diperuntukan untuk menjadi markas tim sepak bola Persija Jakarta. Menurut Sandiaga, tiap dia menyaksikan pertandingan Persija selalu ditanyai soal pembangunan stadion tersebut.
"Mudah-mudahan bulan Oktober sudah dilakukan pengerjaan awal di Stadion BMW," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Sandiaga memaparkan, pada akhir April 2018 Pemprov DKI akan melakukan konsultasi publik untuk proyek tersebut. Sementara proses lelangnya bisa dilakukan sekitar bulan Agustus.
Baca juga : Anies Tak Mau Mengumbar Janji soal Stadion BMW
Dia mengatakan, stadion itu akan dibangun menggunakan skema Public Private Partnership (PPP).
"Jadi itu tahapan yang kita inginkan untuk bisa dilaksanakan berkaitan dengan skema kemitraan pemerintah dan badan usaha," ucap dia.
Sandiaga menambahkan Peraturan Gubernur soal kemitraan pemerintah dengan badan usaha telah ditanda tangani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pergubnya sudah ditandatangani minggu lalu. Nah pemprosesan pemrakarsa, letter of intend, kita sudah menerima lebih dari 10 letter of intend dari calon pemrakarsa," kata Sandiaga.
Baca juga : Sandi: Dana Bangun Stadion BMW Rp 2 Triliun, Mending buat Warga
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menganggarkan pembangunan stadion di Taman BMW dalam APBD DKI 2018.
Dalam situs apbd.jakarta.go.id, hanya dua nomenklatur terkait kajian stadion di Taman BMW.
Pertama, penyusunan final business case pembangunan stadion bertaraf internasional dengan anggaran Rp 15,9 miliar.
Tolak ukur kinerjanya adalah tersedianya dokumen detail engineering design pembangunan stadion bertaraf internasional.
Kedua, penyusunan pra-studi kelayakan pembangunan stadion olahraga bertaraf internasional dengan dana Rp 2,9 miliar.
Tolak ukur kinerjanya adalah tersedianya dokumen pra-studi kelayakan pembangunan stadion bertaraf internasional.
Jika ditotal, anggaran dua kajian itu Rp 18,99 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.