Permintaan Ratna dikabulkan. Sekitar pukul 11.00, sejumlah petugas dishub datang ke rumah Ratna dengan mengantarkan mobil miliknya.
Baca juga : Setelah Ratna Sarumpaet Telepon Anies, Mobil Dikembalikan dan Petugas Minta Maaf
"Dishub sudah salah menderek mobil saya, padahal tidak ada rambu-rambu. Dishub harus berani minta maaf dan mengembalikan mobil saya. (Akhirnya mobil) dikembalikan dan (petugas) minta maaf juga," katanya.
Anggota Dewan hubungi Sandiaga
Kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. Saat itu, anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Fajar Sidik, yang terlibat masalah dengan petugas Dishub.
Perselisihan antara Fajar dengan petugas Dishub juga terekam kamera. Dia marah-marah karena mobilnya hendak diderek oleh petugas Dinas Perhubungan.
Baca juga : Mobilnya Diderek Dishub, Anggota Gerindra DPRD DKI Ini Lapor ke Sandiaga
Ketika dikonfirmasi, Fajar membenarkan insiden tersebut terjadi di tempat tinggalnya di Jalan Pangeran Jayakarta pada Kamis (22/3/2018) pagi. Ia mengaku sampai marah-marah karena merasa tak dihormati oleh anggota Dishub.
Argumen Fajar mirip-mirip dengan Ratna Sarumpaet. Dia mengaku sejak lahir bermukim di sana dan tidak pernah ada rambu larangan parkir.
Baca juga : Kronologi Marahnya Anggota DPRD DKI yang Mobilnya Diderek Menurut Petugas
"Kaget saja dia bilang ke warga saya 'Dewan mana? Panggil dewannya!' Loh, apa begitu seorang petugas? Saya dewan, lho. Apalagi kepada masyarakat kecil, masyarakat awam yang maaf enggak ngerti namanya pasal undang-undang," kata Fajar.
Hal yang dilakukan Fajar juga mirip dengan Ratna. Dia langsung melapor kepada kepala daerah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Dia mengirimkan pesan singkat dan menceritakan kejadian yang dia alami.
"Saya SMS Pak Wagub. Assalamualaikum Pak Wagub mohon maaf ganggu tugasnya, sekadar info tadi saya ada sedikit, saya bilang sedikit, adu argumen dengan Dishub karena di tempat saya tidak ada larangan parkir, tiba-tiba dia mau ambil," kata Fajar.
Baca juga : Mobilnya Diderek, Anggota Gerindra DPRD DKI Ini Minta Revisi Perda
Namun, Fajar mengirim SMS bukan untuk membela diri. Dia hanya meminta Sandi bisa membina bawahannya agar bisa melakukan operasi parkir lebih baik lagi.
Pada akhirnya, mobil Fajar memang tidak diderek oleh Dishub. Fajar juga mengaku sebelumnya sudah emosi karena mobilnya langsung diderek tanpa pemberitahuan yang halus.
"Saya begitu kalimatnya, enggak mentang-mentang saya dekat dengan Sandi, saya enggak mau. Sebab, nanti ujung-ujunganya bicara hukum, kalau bela diri saya yang malu," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan