Bertemu korban teror
Setelah bebas dari pemahaman radikal, Kurnia aktif bergabung dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mempertemukan korban teror dan pelakunya.
Dari sana, Kurnia juga banyak bertemu korban teror dan mendengarkan cerita-cerita mereka. Hal itu membuatnya makin yakin untuk melepaskan diri dari paham radikal.
"Saya bisa lihat korban bom Bali, bom JW Marriott. Mereka cerita penderitaannya, enggak ngerti apa-apa, tapi mereka menerima kenyataan musibah itu," ujar Kurnia.
Baca juga : Saksi Anggap Ilmu Terdakwa Bom Thamrin di Atas Abu Bakar Bakar Baasyir
Jika mengingat kembali dirinya saat bergabung dengan kelompok radikal, Kurnia hanya menertawakan dirinya sendiri. Ia merasa heran dengan tindakannya saat itu.
"Justru saya ketawa sama diri sendiri, kok saya bisa begitu. Setelah melihat berbagai pemahaman hidup, termasuk korban-korban, saya lihat bahwa pemahaman itu sesat, berbahaya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.