JAKARTA, KOMPAS.com - Kejahatan skimming atau pemalsuan identitas nasabah bank masih menghantui warga Indonesia. Sejumlah kelompok masih berkeliaran melancarkan kejahatan yang berasal dari Eropa Timur ini.
Baru-baru saja polisi kembali mengamankan empat orang WNA dari Bulgaria Taiwan dan Chili yang terlibat dalam kasus skimming. Bisa jadi di luar sana praktik kejahatan semacam ini masih berlangsung.
Kanit 4 Subdit Resmob AKP Rovan Richard Mahenu memiliki sejumlah tips agar warga Indonesia terhindar dari kejahatan skimming. Tips ini ditujukan untuk para nasabah dan pihak bank.
Baca juga : Kapolda Beri Penghargaan 3 Sekuriti yang Bantu Ungkap Kasus Skimming
Untuk nasabah bank
Selain itu, mereka juga memasang alat perekam di dalam tempurung insert card. Biasanya, mereka memasang perekam dengan cara membobol tempurung insert card, memasang perekam dan menutupnya kembali. Di sejumlah kasus ada yang menutup cangkang insert card dengan lem.
Rovan mengimbau para nasabah menutup dengan tangan kiri saat tangan kanan tengah mengetikkan pin ATM. Hal ini dianjurkan untuk mencegah kamera merekam pin masukan.
Baca juga : Terungkapnya Tiga Kasus Skimming oleh WNA Berkat Sekuriti Bank
"Selain itu, kalau mau memasukkan ATM di insert card harus dipastikan dulu insert card-nya dalam kondisi kencang, tidak ada bekas goresan dan tidak ada lem," ujarnya.
Jika nasabah menemukan kejanggalan pada insert card atau menemukan kamera di kanopi masukan pin ATM, disarankan segera melapor petugas keamanan.
Untuk pihak bank
Selain nasabah, pihak bank pun perlu proaktif dalam melindungi data nasabahnya.
Beberapa waktu lalu, nasabah disarankan mengganti kartu ATM magnetiknya dengan kartu ber-chip. Untuk sementara cara ini terbukti aman. Namun pihak bank perlu meng-upgrade sistem keamanan data nasabahnya agar tak "kecolongan".
Baca juga : Kenakan Topi dan Baju Lengan Panjang, Cara WNA Pelaku Skimming Samarkan Identitas
"Pelaku skimming ini kebanyakan WNA, biasanya juga mereka menghabiskan cukup banyak waktu di dalam gerai ATM. Ini yang perlu jadi perhatian," kata dia.
Para pelaku skimming butuh wakti sekitar 10 menit untuk membuka tempurung insert card dan memasang alat perekam. Rovan mengimbau para sekuriti untuk memperhatikan gerak-gerik nasabah di dalam gerai ATM.
"Selain itu, pengecekan mesin ATM secara berkala juga sangat membantu. Biasanya insert card yang telah dipasangi perekam kondisinya sudah tidak kencang, terdapat goresan hingga bekas lem," ujarnya.
Dengan berbagai tips tersebut diharapkan kejahatan skimming dapat segera dihentikan.