Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Penumpang KRL Tangerang-Duri dan Jawaban PT KCI

Kompas.com - 04/04/2018, 12:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur lintas Stasiun Duri-Tangerang dan sebaliknya menjadi sorotan sejak akhir Maret 2018.Kejadian tersebut sempat viral dengan kondisi penumpang yang membeludak di Peron 5.

Kepala Stasiun Duri Widy Aries Subiyanto pada Rabu (28/3/2018) mengatakan, akibat penumpukan penumpang, pihaknya menerapkan sistem buka tutup pada eskalator di peron tersebut.

"Itu untuk mengurai crowded (penumpang) dari bawah, (penerapan) sistem buka tutup karena kondisi dari peron bawah sudah tidak mencukupi. Kalau kami dorong (penumpang) dari atas pasti (penumpang) di bawah menumpuk, belum lagi penumpang yang mau naik," kata Widy di kantornya.

Penyesuaian kereta bandara

Di tengah sistem buka tutup yang dilakukan untuk mengurai penumpang, PT Railink selaku anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan adanya penyesuaian operasi kereta api Bandara Soekarno-Hatta dan KRL di lintas Duri-Tangerang pada Kamis (29/3/2018).

Baca juga : Dikeluhkan Sistem Dua Peron di Stasiun Duri untuk Rute Duri-Tangerang

"PT Railink akan menambah frekuensi perjalanan KA bandara jadi setiap 30 menit sekali dengan waktu tempuh lebih singkat, yaitu 46 menit," kata Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto pada Rabu.

Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Peron 5 Stasiun Duri, Jakarta Barat pada Rabu (28/3/2018). RIMA WAHYUNINGRUM Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Peron 5 Stasiun Duri, Jakarta Barat pada Rabu (28/3/2018).
Sebelumnya, Peron 5 digunakan khusus kereta api Bandara, sementara lintas Duri-Tangerang menggunakan Peron 3 dan 4. Setelah penyesuaian tersebut, KA Bandara melintas di Peron 4 dan 5, begitu pula dengan lintas Duri-Tangerang secara bergantian.

Pada hari yang sama, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengumumkan adanya pengurangan jumlah kereta untuk lintas Duri-Tangerang dan sebaliknya.

Baca juga : Muncul Petisi Online Minta Jadwal Stasiun Duri-Tangerang Dikembalikan

Pengurangan jumlah dilakukan dari 90 menjadi 80 perjalanan yang disesuaikan dengan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2017 yang diberlakukan pemerintah.

"Mulai 29 Maret, jumlah perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang PP akan dikembalikan sesuai Gapeka 2017 yang diberlakukan oleh pemerintah, yaitu 80 perjalanan KRL per hari, dari sebelumnya 90 perjalanan per hari," kata Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI Subakir dalam keterangan tertulis, Rabu (28/3/2018).

Pengurangan tersebut ikut memengaruhi jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta. Keberangkatan pergama dari Stasiun Tangerang-Duri pukul 03.55 dan berakhir pukul 23.30 WIB, sedangkan Stasiun Duri-Tangerang dimulai pukul 04.55 dan berakhir pukul 00.45 keesokan harinya.

Baca juga : Kebakaran di Taman Kota, Penumpang KRL Tujuan Tangerang di Stasiun Duri Telantar

Petisi minta jadwal kembali

Perubahan jadwal dan pengurangan jumlah kereta membuat pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) lintas Tangerang-Duri dan sebaliknya berang. Akun Yunita Sari membuka petisi di situs change.org, meminta jadwal dikembalikan agar tidak terjadi penumpukan penumpang.

"Mohon dikaji dan kembalikan jadwal Stasiun Tangerang dan transit di Stasiun Duri seperti sedia kala. Untuk jadwal yang diubah setengah jam hanya 1 kali mengakibatkan penumpukan dan banyak penumpang yang tidak terangkut," tulis dia di petisi tersebut.

Baca juga : Video: Penumpang Membeludak, Sistem Buka Tutup Diterapkan di Stasiun Duri

Yunita juga menuliskan permohonannya agar tak lagi terjadi penumpukan pada peron lintas Stasiun Duri-Tangerang. Berdasarkan pengalamannya, penumpukan penumpang di eskalator peron tersebut membahayakan penumpang lainnya yang sedang terburu-buru.

Halaman:


Terkini Lainnya

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com