Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Tunggu Kereta hingga 30 Menit di Stasiun Duri

Kompas.com - 04/04/2018, 15:30 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Vice President Corporate Communication PT KCI, Eva Chairunisa, mengatakan penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line jalur Stasiun Duri - Tangerang mengalami perbedaan waktu keberangkatan sejak adanya pembagian jalur dengan Kereta Api (KA) Bandara. Mereka kini menunggu lebih lama dibanding sebelumnya.

"Memang ada perubahan, sebelumnya 15 menit sekali (kereta berangkat), sekarang jadi 30 menit sekali. (Setiap) 15 menit itu kan sebelum operasional KA Bandara. Sekarang dengan operasional KA Bandara kami harus berbagi (jalur)," kata Eva, Rabu (4/4/2018).

Baca juga : Solusi PT KCI Urai Penumpukan Penumpang di Stasiun Duri

Eva mengatakan, pembagian jalur KRL commuter line dengan KA Bandara serta pengaturan waktunya berdasarkan data dari Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka). Pihaknya melakukan penambahan terhadap KRL menjadi 12 rangkaian. Namun terjadi pengurangan jumlah keberangakatan kereta dari yang sebelumnya 90 menjadi 80 keberangkatan.

"Penumpang kan akan terus bertambah, pengupayaan untuk rangkaian yang lebih panjang terus kami upayakan," kata Eva.

Ia berharap penumpang KRL bisa menyesuaikan diri dengan jadwal KRL Tangerang - Duri yang berbagi jalur dengan KA Bandara itu.

"Kami juga butuh kerjasamanya terkait penyesuaian jadwal ini yang sudah diatur melalui Gapeka, mohon juga penumpang untuk mengatur waktu keberangkatannya," ujar dia.

Sebelumnya, peron 5 di Stasiun Duri hanya untuk KA Bandara. Sementera kereta lintas Duri - Tangerang menggunakan peron 3 dan 4. Saat ini, KRL lintas Duri - Tangerang atau sebaliknya berbagi jalur dengan KA Bandara di peron 4 dan 5.

Baca juga : KRL Mania Minta Menhub Selesaikan Masalah Penumpang di Stasiun Duri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com