Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies dan Kadishub DKI Bantah Pengakuan Ratna Sarumpaet...

Kompas.com - 05/04/2018, 07:14 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah penderekan mobil yang melanggar karena parkir sembarangan bukanlah hal luar biasa, termasuk ketika mobil aktivis Ratna Sarumpaet diderek karena parkir di badan jalan dekat Taman Tebet, Jakarta Selatan. 

Namun, persoalan menjadi panjang ketika Ratna mengaku menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mobilnya diderek.

Selain itu, ia juga mengaku mobilnya dikembalikan pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Baca juga: Sandi Ingin Didereknya Mobil Ratna Sarumpet Jadi Momentum Sosialisasi Perda

Ratna menyebut, bukan dia yang mengambil kembali mobilnya, melainkan petugas Dishub yang mengantar ke rumahnya. 

Saat menelepon Anies, Ratna mengaku dilayani staf orang nomor satu di Jakarta itu.

Lewat staf itulah, Ratna mendapat informasi bahwa mobilnya sudah bisa diambil kembali. Atas pengakuan Ratna itu, tersirat kesimpulan mobil Ratna "dibebaskan" setelah mengadu ke Anies.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Ralat Pernyataannya yang Sebut Petugas Dishub Minta Maaf Menderek Mobilnya

Namun, Gubernur Anies membantah semua pernyataan itu. Dia merasa tidak pernah dihubungi Ratna Sarumpaet.

"Oh enggak, enggak (terima telepon). Kalau telepon, Anda tahu sendiri, kemarin saya rapat BKSP sampai siang. Anda di ruangan semua. Saya enggak terima telepon apa pun," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

Pada hari sebelumnya, Anies memang ada agenda bersama para kepala daerah di wilayah Jabodetabek.

Terkait dugaan stafnya yang membantu membebaskan mobil Ratna, Anies menjawab dengan tegas.

Baca juga: Ratna Sarumpaet: Saya Baru Tahu Tak Ada Rambu, tapi Tak Boleh Parkir

Gubernur DKI Jakarta Anies BaswedanKompas.com/Akhdi Martin Pratama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Kata dia, itu adalah bentuk ketidakdisiplinan karena tidak mengikuti prosedur standar operasi (SOP).

Dia akan mengecek, apakah stafnya benar membantu membebaskan mobil Ratna. Jika benar, Anies akan mendisiplinkannya.

"Cek aturannya, boleh tidak mobil diderek dan dikembalikan? Pelanggaran. Jadi, justru saya akan panggil, saya akan disiplinkan. Disiplinkan apa? Taati SOP," katanya. 

Baca juga: Anies Akan Disiplinkan Stafnya yang Terima Telepon Ratna Sarumpaet

Anies menjelaskan, semua penindakan oleh aparat pemerintah adalah tindakan hukum yang memiliki dasar.

Jika ada warga yang keberatan, prosedur yang dilewati adalah prosedur hukum. Bukan dengan langsung menelepon kepala daerahnya.

"Jadi, kalau petugas kami menindak, lalu ada yang keberatan, ada prosedurnya untuk protes. Ada tata caranya. Apabila tindakan itu benar, jalan terus. Jika salah, ada tata caranya untuk pemerintah mengganti rugi. Jadi, ikuti prosedur saja," kata Anies.

Kata Kadishub

Bantahan Anies soal Ratna juga dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah.

Andri mengaku tidak pernah mendapat telepon dari Anies ataupun staf Anies terkait masalah ini.

Andri juga tidak mendapat perintah dari Anies mengantar mobil Ratna yang telah diderek petugas Dishub sebelumnya.

Baca juga: Kadishub DKI: Tak Ada Bukti Permohonan Maaf Petugas Dishub ke Ratna Sarumpaet

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/3/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/3/2018).
"Sekarang begini, kalau dia katakan telepon A, B, C, itu, kan, baru kata dia. Faktanya saya enggak dihubungi sama Pak Gubernur, enggak dihubungi stafnya Pak Gubernur, tidak dihubungi pejabat yang lain, tidak ada intervensi," kata Andri.

Ia juga membantah pengakuan Ratna soal petugas Dishub yang datang meminta maaf. Menurut Andri, pernyataan mengenai itu hanya datang dari Ratna Sarumpaet.

Meski demikian, Andri mengatakan, Ratna boleh-boleh saja mengklaim seperti itu.

Baca juga: Anies Mengaku Tak Terima Telepon Ratna Sarumpaet

"Boleh enggak dia ngomong begitu? Boleh. Tetapi, ada bukti enggak bahwa ada permohonan maaf dari petugas Dishub ke dia? Enggak ada, kan," ujar Andri.

Klarifikasi Ratna

Kemarin, Ratna mengklarifikasi pernyataannya sebelumnya.

Ratna menyebut, petugas Dishub tidak meminta maaf saat mendatangi rumahnya untuk mengembalikan mobil yang sebelumnya diderek.

Ratna mengatakan, petugas Dishub bertemu stafnya saat mobil dikembalikan.

Baca juga: Selain Mobil Ratna Sarumpaet, Dishub DKI Juga Derek Mobil Lain

Dari laporan staf Ratna, petugas itu datang karena diminta atasannya mengembalikan mobil. Saat itu, Ratna mengira petugas itu juga menyampaikan permintaan maaf.

"Dia bertemu sama anak buah saya, tetapi apakah dia minta maaf sama anak buah saya, saya enggak tahu, tetapi dia mengatakan kepada staf saya bahwa dia diminta bertemu saya, makanya asumsi saya, saya pikir dia mau minta maaf," ujar Ratna.

Kompas TV Ratna membantah meminta Anies membantunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com