JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno ingin menggunakan konsep naturalisasi sebagai salah satu program penanganan banjir.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, konsep ini berbeda dengan penataan kali yang biasa dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Selama ini progres pembangunan lebih mengarah ke betonisasi, baik itu pemasangan sheet pile maupun normalisasi dengan pembangunan turap lainnya. Nah, sekarang ini kami, seperti arahan Pak Gubernur, naturalisasi bagaimana supaya tidak betonisasi saja," ujar Teguh di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Baca juga: Anies: Pemprov DKI Dukung Penuh Normalisasi dan Naturalisasi Sungai
Dengan naturalisasi, pinggir kali tidak hanya dibeton.
Pinggir kali akan dikombinasikan dengan tanaman-tanaman.
Kemudian akan ada grass block yang memungkinkan lumut dan biota lain hidup di dalam.
Model pemasangan materialnya seperti model terasering.
Baca juga: Menanti Naturalisasi Sungai ala Anies-Sandi
Selain itu, kata Teguh, daerah aliran sungai itu juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau di Jakarta.
Teguh mengatakan, penataan seperti itu membuat air tidak mengalir cepat begitu saja. Air bisa dialirkan ke waduk untuk dikelola Dinas Sumber Daya Air.
"Dengan naturalisasi, otomatis kali yang ada terkoneksi dengan waduk, situ, dan embung yang ada di DKI. Kajian yang kami lakukan tersistem dengan sungai yang tadi," katanya.
Baca juga: Pemprov DKI: Tahun Ini, Normalisasi dan Naturalisasi Sungai Harus Berjalan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.