Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naturalisasi Sungai ala Anies, Bukan Sekadar Pembetonan...

Kompas.com - 05/04/2018, 09:36 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno ingin menggunakan konsep naturalisasi sebagai salah satu program penanganan banjir.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, konsep ini berbeda dengan penataan kali yang biasa dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Selama ini progres pembangunan lebih mengarah ke betonisasi, baik itu pemasangan sheet pile maupun normalisasi dengan pembangunan turap lainnya. Nah, sekarang ini kami, seperti arahan Pak Gubernur, naturalisasi bagaimana supaya tidak betonisasi saja," ujar Teguh di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

Baca juga: Anies: Pemprov DKI Dukung Penuh Normalisasi dan Naturalisasi Sungai

Dengan naturalisasi, pinggir kali tidak hanya dibeton.

Pinggir kali akan dikombinasikan dengan tanaman-tanaman.

Kemudian akan ada grass block yang memungkinkan lumut dan biota lain hidup di dalam.

Model pemasangan materialnya seperti model terasering.

Baca juga: Menanti Naturalisasi Sungai ala Anies-Sandi

Selain itu, kata Teguh, daerah aliran sungai itu juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau di Jakarta.

Teguh mengatakan, penataan seperti itu membuat air tidak mengalir cepat begitu saja. Air bisa dialirkan ke waduk untuk dikelola Dinas Sumber Daya Air.

"Dengan naturalisasi, otomatis kali yang ada terkoneksi dengan waduk, situ, dan embung yang ada di DKI. Kajian yang kami lakukan tersistem dengan sungai yang tadi," katanya. 

Baca juga: Pemprov DKI: Tahun Ini, Normalisasi dan Naturalisasi Sungai Harus Berjalan

Konsep naturalisasi ini sempat diragukan karena banyak yang tidak percaya penghijauan bisa dilakukan di daerah aliran sungai.

Namun, Teguh membantah itu dan menyebutkan kawasan mana saja yang berpotensi dinaturalisasi.

"Kalau kamu sisir Ciliwung, Krukut, Condet, hutan kota itu masih banyak. Di daerah aliran sungai ada lokasi yang memungkinkan tumbuhnya tanaman-tanaman itu," ucap Teguh.

Baca juga: Kata Pengamat, Baik Normalisasi Maupun Naturalisasi Berisiko Gusur Warga

Ia mengatakan, Anies sudah memerintahkannya mencari lokasi yang bisa dinormalisasi. Lokasi tersebut akan dijadikan RTH dengan menggunakan konsep naturalisasi.

Teguh berharap naturalisasi bisa terealisasi tahun ini.

Kompas TV Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan, warga Jati Padang mayoritas setuju terhadap normalisasi kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com