JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Apartemen Kalibata City meminta pengelola apartemen diganti menyusul terungkapnya praktik prostitusi di kawasan tempat tinggal mereka.
Sebanyak 550 penghuni menandatangani petisi, baik yang beredar di WhatsApp maupun tanda tangan di lembaran kertas.
"Kami warga sudah punya suara yang bulat untuk pengelola itu harus ganti, meskipun nanti prosesnya ya bertahap," ujar seorang penghuni Apartemen Kalibata City, Wenwen Zi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/4/2018).
Penghuni lainnya, Reynald, menganggap pengelola tidak bisa mencegah praktik prostitusi yang berulang kali terjadi di sana. Hal itulah yang mendasari para penghuni ingin pengelola diganti.
"Kasus prostitusi kami rasakan banyak di Kalibata City, yang tertangkap itu hanya beberapa saja, tetapi ini tidak pernah terselesaikan," kata Reynald.
Baca juga : Cegah Praktik Prostitusi, Pengelola Larang Sewa Harian di Apartemen Kalibata City
Selain itu, petisi yang mereka tanda tangani bertujuan mendorong pengesahan RT/RW di sana.
Mereka akan menyerahkan petisi tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/4/2018) pagi.
Sementara itu, General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengaku pihaknya selalu aktif memberantas praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City melalui kerja sama dengan polisi.
Dia bahkan menyebut ada campur tangan pengelola dalam pengungkapan praktik prostitusi beberapa waktu lalu di sana.
"Sebenarnya prostitusi kemarin, itu bukan kejadian baru. Kalau data saya sih itu di Februari, nah itu pun berdasarkan bantuan kami, kami laporin ke polisi," kata Ishak saat dihubungi terpisah.
Ishak juga mengaku telah memanggil agen properti yang terlibat praktik prostitusi tersebut dan mencoret agen tersebut sebagai agen di sana.
Agen properti itu membantu pemilik Apartemen Kalibata City untuk memasarkan unit hunian yang akan dijual maupun disewakan. Soal permintaan warga agar pengelola diganti, Ishak mempertanyakannya.
"Kalau melihat warga, saya dapat data, itu mereka masuk-masukin atas nama mereka sendiri, yang mereka punya data, mereka masukin. Itu apa memang dari warga apa bukan. Makanya saya pertanyakan warga yang mana nih, saya enggak ngerti," ujar Ishak.
Baca juga : Ada Praktik Prostitusi, Penghuni Kalibata City Akan Mengadu ke Anies-Sandiaga
Polisi sebelumnya menangkap empat orang tersangka kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Empat orang tersebut berinisial SL alias M (50), IP alias R (27), MP alias N (21) sebagai mucikari, dan YP alias Y (19) yang merupakan petugas apartemen yang bertugas mengantarkan pelanggan ke kamar yang telah ditentukan.