Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna Sarumpaet: Emangnya Enggak Boleh Rakyat Menelepon Gubernurnya?

Kompas.com - 05/04/2018, 18:17 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Ratna Sarumpaet merasa heran mengapa masyarakat meributkan soal dirinya yang menelepon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mobilnya diderek petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan. Menurut dia, sebagai warga Jakarta, dia mempunyai hak menelepon Anies.

"Emangnya enggak boleh rakyat menelpon gubernurnya kalau dia lagi kesulitan? Itu jadi pertanyaan penting saya," ujar Ratna saat dikonfirmasi apakah ia menelepon Anies ketika mobilnya diderek petugas Dishub, Kamis (5/4/2018).

Baca juga : Ratna Sarumpaet Berencana Somasi Dishub DKI

Ratna menyampaikan, saat itu dia memang menelepon Anies. Namun, telepon tersebut diangkat oleh salah satu staf Anies yang bernama Jhon. Menurut Ratna, saat itu Jhon hanya menanyakan apa permasalahan yang sedang dialaminya.

"Lagi pula stafnya Pak Anies itu enggak menekan Dishub. Dia cuma, dia kan nanya sama saya, 'Apa yang saya bisa bantukan?' Terus saya bilang enggak ada, sampaikan saja sama mereka (Dishub) saya enggak akan ambil itu mobil, biar saja di situ sampai kapan pun. Cuma itu doang," kata Ratna.

Ratna menilai, Jhon tak bersalah dalam kasus ini. Menurut dia, Jhon tak pantas diberi sanksi karena permasalahan ini.

"Enggak perlu-lah misalnya Pak Anies jadi harus menindak yang membantu saya itu stafnya, akan ditindak katanya. Saya kan baca itu, kok ditindak? Emang dia ngapain? Emang berurusan sama Ratna Sarumpaet dosa? Kejahatan?" ucap dia.

Baca juga : Wakadishub Bantah Petugasnya Antarkan Mobil Ratna Sarumpaet ke Rumah

Perseteruan antara Ratna dan petugas Dishub berlangsung di Taman Tebet, Selasa (3/4/2018). Petugas Dishub menderek mobil Ratna karena parkir di badan jalan. Ratna kemudian mengaku menelepon Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com