Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran MRT Jadi Stimulus Perkembangan Transportasi Massal di Ibu Kota

Kompas.com - 06/04/2018, 06:34 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan dua kereta mass rapid transit (MRT) yang dikirim dari Jepang ke Jakarta jadi penanda proyek MRT akan dioperasikan di Ibu Kota

Dari segi kontruksi, proyek fase I rute Lebak Bulus-Bundara HI yang mulai dikerjakan pada 2013 itu, hingga akhir Maret mencapai 92,5 persen pada jalur layang dan jalur bawah tanah.

Jalur layang yang melintas dari Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja, konstruksi fisiknya mencapai 89,19 persen. Sementara untuk jalur bawah tanah dari Bundaran Senayan sampai Bundaran HI progres konstruksinya mencapai 95,83 persen.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/4/2018) mengatakan, seluruh pembangunan tetap on schedule, termasuk jalur serta stasiun pemberhentian. "Ya, masih on schedule 2019 selesai," ujar Tubagus.

Baca juga : MRT Dorong Investasi Gedung Pencakar Langit di CBD Jakarta

Tubagus mengatakan, proses konstruksi sempat tersendat karena masalah lahan. Namun, permasalahan tersebut telah selesai diatasi.

Soal kajian dampak pengoperasian MRT di Ibu Kota, Tubagus belum bisa menjawabnya karena sampai saat ini belum dibuat kajian sejauh apa pengaruh MRT khususnya untuk mengurangi kemacetan. Namun, Tubagus meyakini bahwa MRT bisa menjadi backbone dan stimulus transportasi massal di Ibu Kota.

"(Panjang) MRT kan baru 15,7 km, perubahannya pun mungkin tidak sangat signifikan, paling tidak sudah menjadi stimulan untuk perubahan transportasi di Jakarta," ujar Tubagus.

Meski belum bisa memprediksi pengurangan kemacetan, Tubagus meyakini dengan beroperasinya MRT, maka kawasan di sekitarnya bisa berkembang.

Jadi stasiun yang disinggahi, MRT merencanakan untuk membuat bisnis retail yang tak hanya bekerjasama dengan usaha mikro kecil menengah binaan Pemprov DKI, tapi juga swasta.

Baca juga : 12 Kereta MRT dari Jepang Tiba di Tanjung Priok

Berbagai retail direncanakan ada di setiap stasiun, termasuk makanan dan minuman. Tubagus meyakini dengan adanya stasiun MRT bisa menjadi sebuah industri bahkan lifestyle baru di Jakarta.

"MRT kan bukan (hanya) perusahaan transportasi, tetapi menjadi lifestyle dan industri karena kami kan TOD. Di sana ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi, food and beverage. Bisa menjadi stimulan kebangkita ekonomi baru," ujar Tubagus.

Konstruksi MRT fase I direncakan selesai Juli 2018. Adapun uji coba ditargerkan Desember 2018, dan pengoperasian Maret 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com