Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Konsep Taman Maju Bersama yang Jadi Janji Kampanye Anies-Sandi

Kompas.com - 07/04/2018, 07:58 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memasukkan program Taman Maju Bersama ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) mereka. Munculnya gagasan ini membuat sejumlah pihak mempertanyakan konsepnya.

Apalagi, sejak masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun ratusan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di tiap kelurahan.

Anggota DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan pernah mempertanyakan perbedaan Taman Maju Bersama dan RPTRA kepada Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Djafar Muchlisin.

Djafar menjawab, RPTRA diperuntukkan bagi anak-anak, sedangkan Taman Maju Bersama bisa dipakai semua kalangan, atau tidak terbatas untuk anak.

Mendengar jawaban Djafar, Manuara malah bingung. "Faktanya RPTRA bukan hanya untuk anak-anak, Pak, ibunya juga ikut," ujar Manuara, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (4/4/2018).

Baca juga : Sandiaga Minta Perbedaan RPTRA dan Taman Maju Bersama Tak Diributkan

Sementara itu, Sandiaga Uno mengatakan, Taman Maju Bersama akan lebih banyak melibatkan warga dalam setiap aktivitas di dalamnya.

"Warga diajak untuk mendesain kegiatannya, mendesain pengelolaannya, mendesain juga aktivitas apa yang ada di situ," ujar Sandiaga.

Dia mengaku banyak mendapat keluhan dari masyarakat mengenai RPTRA. Menurut warga yang mengadu ke Sandiaga, pengelolaan RPTRA tak melibatkan warga sekitar.

Meski demikian, Sandiaga meminta masyarakat tidak memperdebatkan perbedaan Taman Maju Bersama dengan RPTRA.

"Mari kita tidak masuk dalam dikotomi apakah ini RPTRA, apakah ini Taman Maju Bersama," ujar Sandiaga.

Janji kampanye

Penjelasan mengenai Taman Maju Bersama baru sebatas itu. Program ini ternyata termasuk dalam 23 janji kerja Anies dan Sandiaga.

Melalui situs www.jakartamajubersama.com, tertuang konsep awal Taman Maju Bersama ini yang diposting pada November 2016.

Keterangan dalam laman tersebut menjabarkan kondisi taman di Jakarta ketika itu. Tertulis, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta yang namanya kini menjadi Dinas Kehutanan membagi 4 jenis taman.

Empat jenis taman yang dimaksud adalah taman kota dan lingkungan, taman interaktif, taman bangunan umum, dan taman rekreasi. Artikel di laman tersebut pun membandingkan dengan kondisi taman yang ada di lapangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com