JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mempraktikkan gerakan bahasa isyarat sederhana ketika menghadiri seminar tentang dunia pendidikan dan kesehatan bagi orang dengan bipolar.
Sandiaga menyebutkan namanya dengan gerakan bahasa isyarat.
"Nama saya Sandi Uno," ujar Sandiaga di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Sudirman, Sabtu (7/4/2018).
Baca juga: Kata Sandiaga, Gerindra Tak Ingin Hanya Dengar Suara Elite soal Pilpres 2019
Tangan telunjuk Sandiaga terlihat mencolek pipinya sendiri saat dia mengucap kata 'Sandi'.
Kemudian jarinya membentuk huruf 'U' saat dia mengucap kata 'Uno'.
Sandiaga mengatakan, dia baru tahu namanya memiliki gerakan bahasa isyarat setelah bertemu beberapa penyandang difabel.
Baca juga: Sandiaga: Coba Kita Lihat, Berani Enggak Dishub Derek Mobil di Kompleks Menteri...
"Saya baru tahu, dari teman-teman disabilitas memberi nama saya ini dengan (gerakan) Sandi Uno," kata Sandiaga sambil mengulang gerakannya.
"Saya sudah mulai belajar sedikit-sedikit, minimal sudah tahu (gerakan) nama saya," tambahnya.
Dalam seminar itu, Sandiaga juga berbicara mengenai keluarganya.
Baca juga: Sandiaga: Pemimpin Baru Indonesia Diharapkan Lahir pada 2019
Dia mengatakan, keluarganya cukup banyak berinteraksi dengan orang dengan disabilitas psikososial (ODDP) dan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).
Sebab, banyak keluarga Sandiaga yang mengalami masalah itu. Kata dia, dukungan keluarga menjadi hal penting untuk para ODDP dan ODMK.
"Kalau keluarga mendukung, alhamdulillah mudah-mudahan treatment-nya bisa lebih baik ke depan," katanya.
Baca juga: Sandiaga Mau Diskotek di Jakarta Barat dan Utara Diawasi Lebih Ketat
Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI ingin membuat rumah sakit khusus di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang fokus menangani masalah ini.
Rumah sakit itu, lanjutnya, kini dalam tahap revitalisasi dan perluasan. Sebab, kata dia, orang dengan gangguan kejiwaan di Jakarta semakin banyak.
"RSKD yang di Duren Sawit itu tipe B sekarang, tetapi mungkin nanti tidak, karena khusus, ya hanya untuk masalah kejiwaan. Dia (RSKD Duren Sawit) akan kami jadikan basis untuk Jakarta Institute for Mental Health," ujar Sandiaga.