Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[FAKTA] Viral, Emak-emak di Bekasi Tampar Petugas SPBU Berkali-kali

Kompas.com - 09/04/2018, 12:29 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.

BEKASI, KOMPAS.com — Aksi main hakim sendiri oleh konsumen terhadap petugas terekam di sebuah SPBU di Bekasi. Dari video yang beredar, seorang wanita bekali-kali menampar petugas SPBU. Kejadian di video tersebut benar terjadi alias fakta.

 

Informasi yang beredar

Di media sosial beredar video seorang perempuan menampar petugas SPBU berkali-kali. Video tersebut kemudian viral di sosial media dan ditanggapi beragam komentar oleh warga dunia maya.

Akun Facebook Lambe Turah salah satu yang memposting video tersebut, bisa ditonton di bawah ini:

 

Penelusuran dan verifikasi

Dari penelusuran Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi di SPBU 34.17205 Boulevard Raya, Blok SN 6, Harapan Indah, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berlangsung pada Selasa (3/4/2018) lalu. 

Peristiwa yang terjadi pukul 17.30 WIB tersebut melibatkan Iqbal Maulana (19), petugas SPBU, dengan seorang konsumen wanita yang diperkirakan berusia 40-an tahun. Reporter Kompas.com mengonfirmasi kejadian tersebut langsung ke Iqbal. 

"Waktu itu saya tengah melayani konsumen di pom nomor dua khusus Pertamax. Sore itu antrean panjang karena ramai di jam tersebut," ucap Iqbal saat ditemui, Senin (9/5/2018).

Kemudian datanglah motor skutik yang dikendarai seorang pemuda dan  wanita. Motor tersebut memotong antrean sepeda motor dan masuk ke dalam antrean untuk mobil.

Namun, karena Iqbal tengah berjaga sendiri, ia menyarankan kepada konsumen tersebut untuk kembali mengantre di jalur sepeda motor.

Ibu tersebut tetap memaksa untuk dilayani. Iqbal tetap menolak karena tidak dapat mendahului konsumen lain yang sudah antre.

"Dia ngomel-ngomel ke saya. Saya harusnya layanin dia dulu sebentar, tapi saya, kan, tidak bisa, saya juga harus hormati konsumen saya yang udah antre," kata Iqbal.

Ibu tersebut lantas dilayani petugas SPBU lain dan pergi meninggalkan SPBU. Lantas 30 menit kemudian ibu tersebut datang kembali dan menuntut permintaan maaf dari Iqbal. 

Ibu tersebut meminta dipertemukan dengan manajemen SPBU, tetapi karena manajemen tengah tidak ada di tempat, petugas keamanan meminta ibu tersebut kembali keesokan hari.

Emak-emak yang sudah memuncak emosinya itu memaki-maki Iqbal bahkan dengan ancaman. Iqbal yang mendapat ancaman tersebut pasrah.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com