Mengutip Kontan.co.id pada 3 Mei 2017, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meminta Anies-Sandiaga untuk tidak membicarakan hal itu sebelum benar-benar menjabat sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu bisa mempengaruhi pergerakan pasar. Bahkan, jika hal tersebut tidak jadi dilaksanakan, maka akan ada sanksi yang menanti.
Sanksi yang akan dikenakan bisa bermacam-macam, seperti sanksi administrasi, denda, maupun peringatan tertulis.
Baca juga : Kata Sandiaga, Kepemilikan Saham di Perusahaan Bir Diputuskan Akhir April
Tito mengatakan, jika memang pemerintah DKI Jakarta akan menjual saham DLTA, maka harus diumumkan secara resmi.
Karena setiap penjualan dan pembelian yang ada di bursa, selalu ada mekanisme yang harus dilalui.
"Apalagi pemerintahannya belum ada, jadi jangan dulu dong. Karena hal itu mempengaruhi pasar. Pada prinsipnya, siapa pun yang punya kuasa atau pemegang saham utama, tidak boleh membuat suatu guncangan yang mempengaruhi pasar," kata Tito.
Masih mengutip dari sumber yang sama, manajemen PT Delta Djakarta Tbk mengaku tidak terpengaruh terhadap statement dari Anies-Sandiaga.
Tidak ada rencana khusus dan pernyataan khusus yang akan dikeluarkan manajemen terkait dengan rencana tersebut.
"Kami belum ada komunikasi dengan Pemprov DKI, jadi belum bisa kasih keterangan. Dan kami akan melihat rencana mereka nantinya," ujar Direktur Finance PT Delta Djakarta Tbk Alan De Vera Fernandez, Rabu (3/5/2017).
Dividen menguntungkan
Berdasarkan data yang didapatkan Kompas.com dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, sejak 2010, dividen yang didapatkan dan disetor ke kas Pemprov DKI mencapai puluhan miliar rupiah.
Pada 2010 dividen yang didapatkan sebesar Rp 39,8 miliar, sedangkan pada 2011, 2012, 2013 hingga 2014 terus meningkat secara berurutan yaitu sebesar Rp 44,1 miliar, Rp 46,2 miliar, 48,3 miliar, dan Rp 50,4 miliar.
Baca juga : Pernah Janji Lepas Saham DKI di Perusahaan Bir, Jawaban Sandiaga...
Memasuki 2015, dividen turun menjadi Rp 25,2 miliar. Angka yang sama juga didapatkan pada 2016.
Adapun data terbaru, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan dividen dari PT Delta Djakarta pada 2017 mencapai Rp 37 miliar.
Meski demikian, Michael menegaskan, pendapatan Pemprov DKI tidak hanya dari dividen. "Pemasukan DKI kan enggak hanya dividen, banyak," kata Michael.
Saat masih menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menegaskan bahwa perusahaan yang terkait dirinya dilarang ikut tender saham bir Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).
"Itu yang akan dikaji oleh tim dan setelah diputuskan harus dilakukan lelang terbuka dan saya sudah mengharamkan perusahaan yang terkait dengan saya untuk ikut berpartisipasi," kata Sandi, Rabu (3/5/2017).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.