Bantahan Anies
Usai pernyataan Ratna, nama Anies jadi terseret-seret dalam kejadian ini. Sebab staf Anies dikesankan telah membantu Ratna membebaskan mobil yang diderek Dishub. Penjelasan Anies bertentangan dengan apa yang disampaikan Ratna.
Anies mengatakan stafnya memang menerima telepon dari Ratna tetapi tidak memberi instruksi apa-apa. Kata Anies, justru staf-staf di Dinas Perhubungan yang berinisiatif mengembalikan mobil Ratna.
"Karena ditelepon (Ratna) maka ditanya (oleh staf) ada apa. Kemudian dari situ justru ada inisiatif tindakan dari staf-staf di dinas," ujar Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.
Baca juga : Kata Anies, Stafnya Tak Instruksikan Dishub Pulangkan Mobil Ratna Sarumpaet
Anies mengatakan ini adalah contoh pekerjaan yang tidak menggunakan prosedur. Jika mengikuti prosedur, seharusnya mobil tidak perlu diantar ke rumah.
"Ini yang saya katakan berarti selama ini kalau bekerja itu enggak lihat prosedur, 'yang penting saya enggak dimarahi, yang penting saya enggak ditegur'. Padahal enggak ada marahan dan enggak ada teguran," ujar Anies.
Pernyataan Anies ini membantah Ratna yang menyebut staf Anies memberitahu mobilnya sudah bisa diambil di MT Haryono. Pernyataan ini juga membantah keterangan Wakadishub Sigit yang menyebut semua mobil yang diderek hari itu, diambil pemiliknya dan sudah membayar retribusi.
Kadishub cari tahu
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah pun akan mencari tahu kebenarannya. Bukan soal staf Anies, melainkan terkait proses pengembalian mobil itu. Akan dicari tahu, apakah kejadiannya sesuai yang disampaikan Ratna atau Sigit.
"Kalau penindakannya sesuai dengan SOP, yang dipertanyakan kan pengembaliannya. Nah inilah yang akan kita selidiki, kami cari tahu, pasti akan ketemu," ujar Andri.
Baca juga : Kadishub Mau Selidiki Beda Keterangan soal Pengembalian Mobil Ratna
Andri mengatakan saat ini baik Ratna dan Dishub hanya melakukan klaim. Jika anak buahnya memang membuat kesalahan, Andri akan menindak mereka. Andri mengatakan, dia akan menyelidiki hal ini secepat mungkin.
"Saya juga harus melakukan penelitian, kalau di situ ada pelanggaran yang dilakukan anak buah saya, mau tidak mau saya harus melakukan penindakan juga," ujar Andri.