Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI: Enggak Apa-apa Dimaki-maki, Uji Coba "Underpass" Matraman Akan Dievaluasi

Kompas.com - 10/04/2018, 13:53 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Uji coba underpass Matraman yang berjalan dengan pemberlakukan rekayasa lalu lintas justru mengundang kemacetan panjang di simpang Tambak dan Megaria hingga simpang Matraman, Selasa (10/4/2018).

Kondisi ini mengundang kekesalan warga yang terjebak macet. Banyak penumpang transjakarta terpaksa turun dari bus karena terjebak kemacetan selama lebih dari satu jam. Bahkan, sejumlah pengendara terlihat membuka kaca mobil, lalu marah-marah kepada para petugas.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansyah yang datang meninjau ke lokasi turut berkomentar.

Baca juga: Kami Terjebak di Dalam Bus Berjam-jam, Cari Ojek Juga Rebutan

"Enggak apa-apa dimaki-maki, namanya uji coba, nanti akan kami evaluasi kembali," ucapnya kepada wartawan di simpang Tambak, Selasa (10/4/2018).

Andri menjelaskan, untuk mencegah crossing kendaraan dari simpang Tambak, Dishub akan menutup persimpangan tersebut bagi kendaraan dari Manggarai menuju Pramuka.

Dengan begitu, semua kendaraan dari Manggarai akan dialihkan melalui Jalan Proklamasi-Penataran dan berputar di Megaria.

“Pertama kami geser pembatas jalannya (Jalan Proklamasi-Tambak). Ini lebarnya (jalan) hanya 6 meter, itu kan cukup dua mobil supaya (Jalan Tambak-Proklamasi) bisa tiga mobil,” katanya.

Baca juga: Ramai-ramai Telat ke Kantor Imbas Rekayasa Lalin "Underpass" Matraman

Sementara evalusi selanjutnya mengenai kerapatan barier (pembatas) pada Jalan Tambak. Barrier akan dirapatkan untuk mencegah roda dua berputar balik di celahnya.

“Kami buat agar enggak ada celah. Ini biang macet juga, baik dari utara ke selatan maupun dari selatan ke sini,” tambahnya.

Masalah ketiga, Dishub berencana menutup u-turn atau putaran balik yang berada di Simpang Tambak. 

Baca juga: Macet di Matraman-Tambak, Transjakarta Mengular, Penumpang Turun Pesan Ojek "Online"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com