JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dikenal sebagai pahlawan kebersihan di Jakarta. Mereka selalu siaga membersihkan fasilitas umum yang kotor, tak terkecuali corat-coret atau aksi vandalisme di dinding pagar atau bangunan.
Petugas PPSU Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, punya cara kreatif untuk membersihkan corat-coret di kelurahan tersebut, yaitu dengan mengubah corat-coret itu menjadi mural.
Yang bertugas menggambar mural tersebut ada tiga orang petugas PPSU, yaitu Sugiarto, Irwan, dan Tomo. Namun, petugas PPSU yang lainnya tetap ikut membantu.
Mereka mulai menggambar mural pada awal tahun ini.
"Awalnya itu kan kami ada tugas untuk bersihin coretan liar ya. Kalau kami tutup (cat warna polos), nongol lagi, nongol lagi. Akhirnya ada yang punya ide, sudah tutup aja pake mural," kata Sugiarto saat berbincang dengan Kompas.com.
Menurut Sugiarto, orang yang pertama kali punya ide menggambar mural itu yakni seorang staf Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Dodi. Staf kelurahan dan petugas PPSU itu akhirnya bahu-membahu membuat mural. Warga di sana juga turut membantu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, para petugas PPSU itu mengecat dinding-dinding penuh coretan dengan gambar flora, fauna, kegiatan olahraga, hingga ondel-ondel dan tarian betawi. Gambar pedagang kerak telor yang juga menjadi obyek mural.
Dinding-dinding yang digambari berada di jalan perkampungan hingga gang-gang sempit.
Petugas PPSU Kebayoran Lama Selatan juga mempercantik mural itu dengan tanaman hidroponik.
"Kami juga pasangin hidroponik, pohon hidroponik, kayak pohon-pohon sawi, kangkung, ada sedikit tamannya," kata petugas PPSU lainnya, Bahrudin.
Setiap kali menggambar mural, kata Sugiarto, mereka langsung menggoreskan kuas ke dinding, tanpa menggambar dulu di kertas. Sebab, konsep yang sudah dipikirkan terkadang berbeda dengan keinginan warga sekitar.
"Kadang-kadang kan kami dari sini konsepnya begini, begitu sampai lapangan, warga minta begitu, kan kami harus ganti," ucap Sugiarto.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat mural di setiap dinding berbeda-beda. Yang dibutuhkan, lanjut Sugiarto, yakni mood yang bagus untuk menghasilkan gambar yang bagus pula.
"Yang namanya gambar begitu kan kami butuh feel, kadang-kadang lama, kadang tiga hari," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.