Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun "Sky Bridge", Revitalisasi Blok G, hingga Harapan Dibukanya Jalan Jatibaru Tanah Abang...

Kompas.com - 11/04/2018, 09:38 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep penataan Tanah Abang tahap dua memang belum juga diumumkan sampai sekarang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan rapat-rapat persiapan untuk sosialisasi masih terus dilakukan.

"Tetapi tahap kedua dari penataan ini tinggal pencet tombol," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (7/4/2018).

Meski demikian, garis besar konsep penataannya sudah mulai diketahui. Pada penataan tahap dua nanti, Pasar Blok G yang selama ini terkenal sepi akan direvitalisasi. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menyiapkan tempat untuk merelokasi pedagang.

Baca juga : Pedagang Blok G Akan Direlokasi ke Blok F Tanah Abang

Awalnya, pedagang Pasar Blok G akan direlokasi ke lahan yang ada di samping Hotel Pharmin. Namun, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan rencana itu tidak bisa dilakukan.

Lahan di samping Hotel Pharmin tidak bisa digunakan sebagai tempat relokasi pedagang Pasar Blok G.

Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2018). RIMA WAHYUNINGRUM Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/2/2018).

Alasannya, harga sewa yang ditawarkan pemilik lahan kepada PD Pasar Jaya lebih tinggi dari harga yang ditentukan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

"Saya harus ikuti harga KJPP, nah harga KJPP dan harga yang mereka tawarkan itu gap-nya jauh," ujar Arif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.

Jika transaksi ini dilakukan antar perusahaan swasta, kata Arif, tidak masalah melakukan tawar menawar.

"Tapi kalau di BUMD ketika nilainya lebih tinggi dari KJPP, kami ambil nanti jadi temuan. Saya sudah bilang sama Pak Wagub, saya bilang, sudah enggak bisa, Pak," katanya.

Akhirnya, PD Pasar Jaya akan membangun tempat penampungan sementara di lahan Pasar Blok F yang tidak terpakai. Pasar Blok F akan menampung sekitar 650 dari 800 pedagang Pasar Blok G. Pedagang lain yang tak tertampung akan disediakan pasar basah di lokasi yang tak jauh dari Blok F.

"Di Blok F itu ada (tempat untuk) 651 (pedagang) yang bisa kami buat tempat usahanya, yang pasar basahnya bisa kami pisahkan," ujar Arief.

Adapun, area Blok F yang akan dibangun tempat penampungan sementara berada di area parkir yang tidak terpakai.

"Tempat parkirnya memang kosong, jadi kami manfaatkan untuk itu," katanya.

Motor melintasi lajur pedagang di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang dimana kendaraan bermotor dilarang melintas pukul 08.00 - 15.00 WIB selain transjakarta Tanah Abang Explorer pada Senin (5/2/2018).Kompas.com/Rima Motor melintasi lajur pedagang di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang dimana kendaraan bermotor dilarang melintas pukul 08.00 - 15.00 WIB selain transjakarta Tanah Abang Explorer pada Senin (5/2/2018).

Bangun sky bridge

Konsep penataan Tanah Abang tahap dua lainnya meliputi pembangunan sky bridge. Rencana pembangunan sky bridge ini sudah ada sejak pemerintahan sebelumnya tetapi tidak kunjung dibangun. Konsep awalnya, sky bridge akan dibangun dari Stasiun Tanah Abang menuju Pasar Blok G.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com