Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debut Underpass Matraman yang Dinodai Kemacetan Panjang

Kompas.com - 11/04/2018, 12:11 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat molor, akhirnya masyarakat Jakarta sudah bisa menggunakan underpass Matraman yang dibuka saat uji coba, Selasa (10/4/2018).

Mulai dibangun pada 2016, jalur lintas bawah ini cukup istimewa, karena memiliki dua cabang untuk menuju Matraman-Jatinegara dan Pramuka.

Sayang, debut awal underpass Matraman tidak berjalan mulus, akibat adanya rekayasa lalu lintas yang diterapkan. Alih-alih untuk mengurai kepadatan, tapi kesan pertama justru kemacetan panjang yang terjadi.

Sejak Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo, mengibarkan bendera start sebagai simbol dibukanya underpass, kemacetan panjang sudah menggular di kawasan Matraman Dalam, yang menghubungkan Simpang Tambak hingga Megaria, akibat rekayasa lalu lintas.

Antrean panjang bus Transjakarta di Simpang Matraman, Selasa (10/4/2018)Stanly Ravel Antrean panjang bus Transjakarta di Simpang Matraman, Selasa (10/4/2018)

Imbas dari kemacetan itu mempengaruhi tiga arah sekaligus, yakni Jatinegara, Pramuka, dan arah Senen, yang semuanya menumpuk dari Simpang Matraman.

Baca juga : Layanan Transjakarta Koridor IV Molor Dampak Uji Coba Underpass Matraman

Antrean mobil dan motor mengular panjang, bahkan bus Transjakarta dari arah Pemuda menuju Matraman juga mengalami hal yang sama.

Kasi Lalu Lintas Sudin Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman, mengatakan antrean panjang sudah terjadi dari pagi hari.

"Dari Pramuka sudah padat, itu bus Transjakarta juga sudah antre panjang di Pemuda," katanya kepada Kompas.com di simpang Matraman, Selasa (10/4/2018).

Ratusan penumpang yang hendak beraktivitas, terjebak dalam kemacetan tersebut. Kondisi ini membuat mereka akhirnya berhamburan keluar, dan mencari moda transportasi lain karena terlambat kerja.

Baca juga : Kadishub DKI: Enggak Apa-apa Dimaki-maki, Uji Coba Underpass Matraman Akan Dievaluasi

Masyarakat ada yang jengkel karena situasi tersebut. Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriyansyah, mengatakan akan menutup Simpang Tambak.

“Besok saya mau coba tutup crossing dari Tambak bagi kendaraan yang menuju ke Matraman, jadi enggak akan ada crossing," kata Andriyansyah, kepada wartawan di Simpang Tambak, Selasa (10/4/2018).

Kemacetan parah terjadi di Simpang Matraman hingga Tambak, Selasa (10/4/2018)Stanly Ravel Kemacetan parah terjadi di Simpang Matraman hingga Tambak, Selasa (10/4/2018)

Dengan penutupan tersebut, maka arah dari Tambak tidak bisa langsung ke Matraman, tapi harus masuk ke Proklamasi dan berputar di Megaria. Sementara kendaraan dari Proklamasi menuju ke Tambak tidak bisa langsung belok kanan.

Pengendara dialihkan dulu dan berputar balik di bawah flyover Matraman. "Jadi, kita sudah evaluasi besok akan hindari crossing-an. Kalo padat dan ada crossing, jadi beban,” paparnya.

Baca juga : Efek Rekayasa Lalin Underpass Matraman, Simpang Tambak-Megaria Macet

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, mengatakan dengan penutupan tersebut nantinya traffic light di Simpang Tambak akan ditidakan.

"Dengan penutupan di simpang tadi, maka ke depan rencananya traffic light di sana tidak kita gunakan lagi," paparnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/4/2018).

Kompas TV Setelah sempat ditunda berulang kali karena sejumlah alasan akhirnya proyek Underpass Matraman resmi diuji coba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com