Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Ingin Rambu di "Underpass" Matraman Ditambah

Kompas.com - 11/04/2018, 17:54 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menilai, rambu lalu lintas di underpass Matraman, Jakarta Timur, masih kurang. Dia menginginkan adanya penambahan rambu, agar masyarakat tidak kebingungan.

"Kita minta kepada Jaya Kontruksi sebagai kontraktornya. Jadi harusnya ada tiga (rambu) dia punya. Jadi 50 (meter) sebelum masuk ke underpass, mendekati underpass, dan di bawahnya kalau misalnya ada cabang," ujar Andri, di Balai Kota DKI, Rabu (11/4/2018).

Andri juga menilai, rambu yang berada di dalam underpass Matraman perlu diganti. Menurut dia, rambu yang ada saat ini sulit dibaca.

Baca juga : Debut Underpass Matraman yang Dinodai Kemacetan Panjang

"Begitu masuk di dalam (underpass), lihat enggak di dalam signed-nya yang pakai running text. Kalau menurut saya, itu kurang tepat karena (tulisannya) sangat kecil, udah gitu tulisannya beda sama yang manual. Saya mengusulkan (rambunya) manual saja, apalagi penerangan di bawah (underpass) sudah sangat bagus," kata Andri.

Dishub DKI Jakarta sebelumnya melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas menyusul dioperasikannya Underpass Matraman pada Selasa (10/4/2018).

Baca juga : Kadishub DKI: Enggak Apa-apa Dimaki-maki, Uji Coba Underpass Matraman Akan Dievaluasi

Rekayasa misalnya terjadi di simpang Tambak dan Megaria. Kendaraan menuju Jalan Proklamasi yang tadinya satu arah, kini diberlakukan dua arah.

Rekayasa itu menyebabkan kemacetan panjang. Hari ini, banyak warga mengeluh telat datang ke kantor karena terjebak kemacetan parah di lokasi itu.

Mereka mengaku terjebak dalam kemacetan parah selama berjam-jam, baik yang menggunakan bus transjakarta, maupun yang menggunakan mobil pribadi.

Kompas TV Setelah sempat ditunda berulang kali karena sejumlah alasan akhirnya proyek Underpass Matraman resmi diuji coba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com