JAKARTA, KOMPAS.com - Satu pekan sejak tewasnya Hunaedi (83), pensiunan TNI Angkatan Laut, polisi berhasil menangkap tersangka pembunuhan tersebut.
Tersangka bernama Supriyanto (20) itu ditangkap di lokasi tawuran di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018) dini hari.
Supriyanto harus kembali mendekam di penjara setelah bebas dua pekan lalu. Dia baru selesai menjalani masa tahanan karena tertangkap membawa senjata tajam pada 2017 lalu.
"Dia pernah kena UU darurat karena membawa senjata tajam. Dia baru keluar (penjara) dua minggu yang lalu," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, kemarin.
Baca juga : Pembunuh Pensiunan TNI AL: Saya Enggak Ada Niat untuk Membunuh
Bunuh Hunaedi karena dihalangi
Pembunuhan terhadap Hunaedi berawal ketika Supriyanto hendak mencuri uang di rumah korban, Kompleks TNI AL Pondok Labu, untuk kedua kalinya pada Kamis pekan lalu.
Sehari sebelumnya, Rabu (4/4/2018), Supriyanto juga mencuri uang Rp 3,2 juta di rumah korban dengan modus berpura-pura menanyakan sebuah alamat untuk mengamati situasi di rumah tersebut. Saat korban lengah, Supriyanto melancarkan aksinya dan lolos.
Pada Kamis itu, Supriyanto kembali ke rumah Hunaedi dengan pura-pura bertamu. Hunaedi membukakan pintu dan menanyakan maksud kedatangan Supriyanto ke rumahnya.
Baca juga : Pembunuh Pensiunan TNI AL Melarikan Diri Sebelum Dikepung Warga
Saat itu, Supriyanto langsung mendorong pintu dan melihat uang Rp 200.000 di atas meja di dalam rumah. Supriyanto langsung mengambil uang itu dan korban Hunaedi mencoba menghalanginya.
"Korban mencoba memegang tangan pelaku. Kemudian, pelaku ini mencoba melakukan perlawanan, (Hunaedi) didorong, bahkan dibenturkan," kata Indra.
Istri Hunaedi, Sopia, melihat kondisi saat suaminya itu dianiaya Supriyanto. Saat itu, Supriyanto mencoba kembali melarikan diri. Lagi-lagi, Hunaedi menghalanginya.
"Saat itu, pelaku tidak berpikir panjang, melawan dan menusukkan pisaunya ke dada, rusuk, satunya lagi tangan (Hunaedi)," kata Indra.
Baca juga : Pembunuh Pensiunan TNI AL Minta Pacarnya Cuci Baju yang Berlumuran Darah
Hunaedi pun langsung jatuh tersungkur hingga akhirnya tewas. Setelah itu, tersangka Supriyanto melarikan diri melalui pintu belakang dan berjalan menyusuri kompleks perumahan korban. Dia kabur sebelum warga mengepung rumah korban.
Setelah melakukan aksinya, Supriyanto meminta pacarnya mencuci baju berlumuran darah yang dipakainya saat membunuh Hunaedi.