Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Sarang Narkoba, Kini Kampung Ini Jadi Kampung Anies-Sandi

Kompas.com - 13/04/2018, 12:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Basawedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diabadikan menjadi nama sebuah perkampungan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Warga RW 005 Tanjung Priok menamakan lingkungan perumahannya dengan nama "Kampung Anies-Sandi". Anies-Sandi merupakan singkatan "Asri-Nyaman-Indah-Elok-Santun dan Sejahtera-Adil-Nasionalis-Damai-Iman".

Ketua RT 005 Tanjung Priok Pudjiono mengatakan, kampung tersebut menjadi basis pendukung Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Baca juga: Saat Warga Kampung Sebut Ubah Nama Kampungnya Jadi Kampung Anies-Sandi

"Awal mulanya memang tim suksesnya terbanyak di sini. Kemenenangan terbesarnya Anies-Sandi, ya, di sini. Jadi, hatinya masih Anies-Sandi," kata Pudjiono kepada Kompas.com, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (13/4/2018).

Orang-orangan sawah bersosok Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terdapat di Kampung Anies-Sandi, Tanjung Priok, Jumat (13/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Orang-orangan sawah bersosok Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terdapat di Kampung Anies-Sandi, Tanjung Priok, Jumat (13/4/2018).
Terdapat dua orang-orangan sawah yang menggambarkan sosok Anies-Sandi di salah satu sudut kampung.

Kampung itu didominasi warna-warni cerah yang memanjakan mata.

Baca juga: Mengunjungi Gang Nangka, Kampung Warna-warni Langganan Juara Lomba Lingkungan

Bukan hanya jalanan aspal yang dicat warna-warni, beberapa teras rumah warga juga dicat. Sementara langit-langit gang juga dihiasi ornamen-ornamen berwarna cerah.

Pernah jadi sarang narkoba

Pudjiono mengatakan, suasana warna-warni tersebut diciptakan untuk menghilangkan stigma negatif yang melekat di kampung berpenduduk 800 orang tersebut.

Kampung Anies-Sandi sebelumnya dinamakan Kampung Bahari dan dikenal sebagai salah satu sarang narkoba.

"Dulu orang mau masuk ke sini takut. Kami ingin biar orang masuk ke sini sudah berbeda (kesannya) dari yang dulu. Kami akan buat Kampung Bahari ini menjadi kampung yang aman, nyaman, dan ceria," katanya. 

Baca juga: Pengamat: Kampung Warna-warni Jakarta, Hanya Kosmetik

Ornamen berupa payung warna-warni menghiasi langit di Kampung Anies SandiKOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Ornamen berupa payung warna-warni menghiasi langit di Kampung Anies Sandi
Lomba Lingkungan Bersih, Berseri, dan Partisipatif yang digelar Pemerintah Kota Jakarta Utara menjadi momen kebangkitan warga kampung tersebut.

Pudjiono mengatakan, lomba tahunan itu menjadi pemicu warga menyulap kampung yang dulunya gersang menjadi warna-warni.

"Kami dana swadaya semua warga, tidak ada bantuan pihak mana pun. Cat, pengerjaan, makan-makan, semuanya dari warga, sama sekali tidak ada sponsor," ujarnya. 

Baca juga: Melihat Proses Pengecatan Kampung Warna-warni di Kamal Muara

Ia berharap, usaha yang telah dilakukan warganya bisa menjadikan kampung mereka menarik dikunjungi dan menghilangkan stigma negatif di sana.

"Jangan dianggap negatif terus. Sekarang Tanjung Priok bukan Tanjung Priok yang dulu, tetapi Tanjung Priok yang baru," ucap Pudjiono. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com