Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2018, 22:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim arsitek dari RUJAK Center of Urban Studies Amalia Nur Indahsari mengatakan warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara menginginkan desain rumah baru mereka seperti yang dulu.

"(Mereka maunya) rumah tingkat itu supaya familiar dengan rumah zaman dulu," kata Amalia kepada Kompas.com,  Sabtu (14/4/2018).

Dalam penyerahan maket kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Sabtu, diperlihatkan bentuk rumah impian para warga. Dalam maket terbagi atas dua jenis unit yakni yang bertingkat dan tidak bertingnkat serta bermodel rumah panggung.

Menurut Amalia, model rumah panggung adalah adalah hasil diskusi bersama warga. Selain karena bermodel mirip dengan yang dulu, mereka menginginkan adanya ruang parkir di bawah rumah.

Baca juga: Anies : Kampung Akuarium Ini Harus Menjadi Pengingat...

"Warga minta space di bawah (rumah) untuk area bersama kumpul dan parikir kendaraan. Sebagian besar memang (rumah) panggung," katanya.

Dia mengatakan, desain rumah yang diserahkan ke Anies adalah satu dari beberapa alternatif. Pemilihan yang dipamerkan tersebut dirasa sesuai dengan kehidupan mereka sebagai warga Kampung Akuarium.

"Karena ini yang paling mendekati dan mirip dengan konsep kehidupan dan tentunya yang sekarang lebih baik lagi nuansanya," katanya.

Meski menyetujui keinginan desain dengan model seperti dulu, tim arsitek tak sepenuhnya mengabulkan. Mereka menaruh perhitungan dalam penataan agar memberikan suasana yang lebih sehat.

"Kalau dulu kan 100 persen kampung. Kita jadi kasih aturan pemukiman, enggak semua tertutup tanahnya. Harus ada resapan air dan area hijau yang bagus untuk keberlanjutan hidup juga," ucap dia.

Sebelumnya, rumah-rumah di Kampung Akuarium terdiri dari bangunan permanen. Namun, saat penertiban lahan mereka digusur pada 11 April 2016.

Saat ini para warga Kampung Akuarium tinggal di atas lahan beralas batu-batu bekas gusuran rumah lama. Beberapa dari mereka ada yang bertahan dan tidak di lahan yang masih gersang tersebut.

Sebanyak 90 KK menempati rumah shelter yang terdiri dari blok A, B dan C, sedangkan 16 KK lainnya yang tak kebagian shelter tinggal di tenda.

Shelter tersebut berbentuk seperti rumah deret dengan berdinding papan. Mereka pun harus saling berbagi kamar mandi yang terbagi di beberapa titik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapolda Metro Jaya Perintahkan Divisi Propam Periksa Anggotanya Usai Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Kapolda Metro Jaya Perintahkan Divisi Propam Periksa Anggotanya Usai Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Megapolitan
Ketua RT Riang Tegaskan Polemik Ruko di Pluit soal Pelanggaran, Anggota Dewan Jangan Plesetkan ke UMKM

Ketua RT Riang Tegaskan Polemik Ruko di Pluit soal Pelanggaran, Anggota Dewan Jangan Plesetkan ke UMKM

Megapolitan
Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Aksi Mario Dandy Lepas-Pakai Borgol Sendiri

Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Aksi Mario Dandy Lepas-Pakai Borgol Sendiri

Megapolitan
Polisi Ungkap Urutan Peristiwa Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Polisi Ungkap Urutan Peristiwa Mario Dandy Lepas-Pasang Borgol Sendiri

Megapolitan
Heru Budi: Siswa DKI Harus Berprestasi karena Ada Bantuan Keuangan

Heru Budi: Siswa DKI Harus Berprestasi karena Ada Bantuan Keuangan

Megapolitan
Plt Wali Kota Bekasi Minta Polisi Usut Pihak yang Mencemoohnya Lewat Running Text

Plt Wali Kota Bekasi Minta Polisi Usut Pihak yang Mencemoohnya Lewat Running Text

Megapolitan
Ziarah ke Makam Kesultanan Banten, Ganjar: Kalau Mau Belajar Toleransi Ya Di Sini

Ziarah ke Makam Kesultanan Banten, Ganjar: Kalau Mau Belajar Toleransi Ya Di Sini

Megapolitan
Heru Budi Ingatkan Para Guru Tak Lupa Ajarkan Budi Pekerti pada Anak

Heru Budi Ingatkan Para Guru Tak Lupa Ajarkan Budi Pekerti pada Anak

Megapolitan
Mario Dandy Kedapatan Pasang 'Borgol' Sendiri, Polda Metro Jaya: Inisiatif Dia

Mario Dandy Kedapatan Pasang "Borgol" Sendiri, Polda Metro Jaya: Inisiatif Dia

Megapolitan
Kondisi Terkini Ruko Pencaplok Jalan di Pluit: Puing Berserakan, Spanduk Memprotes Ketua RT Masih Terpasang

Kondisi Terkini Ruko Pencaplok Jalan di Pluit: Puing Berserakan, Spanduk Memprotes Ketua RT Masih Terpasang

Megapolitan
Heru Budi Sempat Kesulitan Saat Jajal Simulasi Balapan Formula E

Heru Budi Sempat Kesulitan Saat Jajal Simulasi Balapan Formula E

Megapolitan
'Kado' Ulang Tahun Yani Afri, Sopir Angkot yang Diculik Tiga Hari Jelang Pemilu 1997

"Kado" Ulang Tahun Yani Afri, Sopir Angkot yang Diculik Tiga Hari Jelang Pemilu 1997

Megapolitan
Sedang Tidur di Truk, Sopir Terkejut Kendaraannya Penuh Asap

Sedang Tidur di Truk, Sopir Terkejut Kendaraannya Penuh Asap

Megapolitan
Fakta Terbaru Pasutri Saling Aniaya di Depok, Begini Pengakuan Kedua Pihak

Fakta Terbaru Pasutri Saling Aniaya di Depok, Begini Pengakuan Kedua Pihak

Megapolitan
Kepedulian Anggota Dewan pada Pemilik Ruko Pencaplok Jalan di Pluit...

Kepedulian Anggota Dewan pada Pemilik Ruko Pencaplok Jalan di Pluit...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com