Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Cerita Pengemudi Taksi Online yang Maki, Ludahi lalu Lindas Kaki Polisi

Kompas.com - 15/04/2018, 08:18 WIB
Sherly Puspita,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini masyarakat dibuat terheran-heran dengan sikap seorang pengendara taksi online bernama Watoni. Pasalnya dia nekat memaki, melindas kaki hingga meludahi wajah seorang anggota Ditlantas Polda Metro Jaya Brigadir Hermansyah Sitorus pada 5 April lalu.

Kisah ini bermula ketika Hermansyah menjalankan tugasnya di sekitar flyover Kuningan untuk mengatur lalu lintas. Saat itu, sedang ada iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo yang melintas.

Tiba-tiba saja pengendara mobil Suzuki Ertiga bernomor polisi B 2016 KKE dengan sengaja melintas di kawasan tersebut. Padahal, ketika itu diberlakukan aturan ganjil genap bagi pengendara mobil di kawasan Kuningan.

Melihat ada pelanggaran, Hermansyah menghentikan mobil yang dikendarai Watoni. Hermansyah memberi tahu kesalahan Watoni lalu meminta SIM dan STNK.

(Baca juga: Pengemudi Taksi "Online" Mengaku Ludahi Polisi karena Kesal dengan Penumpangnya)

Saat diberi surat tilangan, Hermansyah mendengar Watoni melontarkan kata-kata kasar. Namun, Hermansyah tak menggubris pengendara itu.

Saat itu, Hermansyah berjalan ke belakang meninggalkan Watoni yang masih terlihat kesal. Tiba-tiba, saat Hermansyah berjalan sekitar 2 meter, Watoni memundurkan mobilnya hingga melindas kaki Hermansyah.

Bahkan, ban mobil berhenti tepat di kaki polantas itu. Hermansyah yang merasa kesakitan meminta Watoni memindahkan mobilnya dengan memukul-mukul pintu belakang.

"Tapi dia cuek saja sambil ngeliat dari kaca spion. Ada sekitar dua menit itu mobil diam di atas kaki saya," ujar Hermansyah beberapa waktu lalu.

Rekan Hermansyah yang melihat kejadian itu kemudian datang dan meminta Watoni memindahkan mobilnya. Sempat terjadi cekcok antara Hermansyah dan Watoni. Hermansyah tak senang dengan perlakuan Watoni.

(Baca juga: Presiden Jokowi: Kritik Boleh, Cemooh Jangan)

Sementara itu, Watoni mengatakan, mobilnya mundur sendiri karena sistem pengoperasian mobil secara otomatis. Bukannya minta maaf, Watoni yang masih berada di dalam mobil malah meludahi wajah Hermansyah sambil kembali mengucapkan kata-kata kasar. Watoni kemudian kabur meninggalkan lokasi.

Hermansyah melaporkan kejadian yang menimpanya kepada atasannya. Atasannya menyarankannya untuk membuat laporan polisi secara resmi. Akhirnya penyidik Reamob Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang ditunjuk menangani kasus ini.

Minta maaf

Setelah beberapa hari memburu, akhirnya polisi menangkap Watoni pada 11 April 2018 di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Sehari sebelum penangkapan, Watoni dan Hermansyah dipertemukan.

"Kami bertemu Selasa malam waktu saya di-BAP tambahan. Ternyata dia (Watoni) juga sedang di-BAP," ujar Hermansyah ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (12/4/2018).

Saat bertemu, keduanya terlibat percakapan panjang. Watoni disebut mengaku menyesali perbuatannya sambil menangis.

Halaman:


Terkini Lainnya

ASN Pemprov DKI Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran: Enggak Ada WFH

ASN Pemprov DKI Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol, Istri Dianiaya Lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Megapolitan
Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com