Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Ganjil Genap di Tol Tangerang-Jakarta dan Jagorawi Dimulai

Kompas.com - 16/04/2018, 06:18 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba sistem ganjil genap di ruas Tol Tangerang-Jakarta dan Tol Jakarta Bogor Ciawi (Jagorawi) mulai dilakukan, Senin (16/4/2018) pagi ini.

Uji coba yang rencananya berjalan selama satu bulan ke depan dimulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.

Berikut kebijakan yang diterapkan di Ruas Jalan Tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang.

Ruas Jalan Tol Jagorawi

1. Penerapan skema ganjil-genap di Gerbang Tol (GT) Cibubur 2 arah Jakarta, pada pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari Senin-Jumat kecuali hari libur nasional.

2. Penerapan lajur khusus kendaraan umum (LKAU) dari Bogor-Pasar Rebo arah Jakarta setiap pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari Senin-Jumat kecuali libur nasional.

3. Pengembangan rute JR Connexion di lokasi perumahan prioritas, yakni Legenda Wisata, Citra Grand, Cibubur Country, Metland Transyogi, dan Cibubur Residence.

Ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang

1. Penerapan skema ganjil-genap di GT Tangerang 2 dan GT Kunciran 2 arah Jakarta pada pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari Senin-Jumat, kecuali hari libur nasional.

2. Penerapan LKAU dari Tangerang-Kebon Jeruk arah Jakarta setiap pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari Senin-Jumat kecuali libur nasional.

3. Pembatasan angkutan barang (kendaraan Golongan III-V) mulai dari Tol Cikupa-Tomang untuk 2 arah mulai pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari Senin-Jumat kecuali hari libur nasional.

Baca juga : Polri Harap Sistem Ganjil-Genap Tol Jakarta-Tangerang Urai Kemacetan hingga 47 Persen

4. Pengembangan rute JR Connexion di lokasi perumahan prioritas, yakni Perumahan Citra Raya, Alam Sutera, Villa Melati Mas, BSD City, dan Perumahan Banjar Raya.

Paket kebijakan yang diterapkan di ruas Jalan Tol Jagorawi dan ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang mulai diuji coba hari ini dan akan diterapkan pada awal Mei 2018.

Nantinya, pada saat paket kebijakan tersebut telah diterapkan, akan ditempatkan petugas di akses GT Cibubur 2, GT Tangerang 2, dan GT Kunciran 2.

Selama masa uji coba ini, belum ada sanksi yang dikenakan bagi pengendara yang tidak sesuai ketentuan.

Selanjutnya, pada akhir Mei 2018 akan diterapkan penegakan hukum oleh Korlantas Polri dan Ditlantas Polda Metro Jaya bagi pelanggar di gerbang tol yang telah diberlakukan paket kebijakan tersebut.

Sebagai kesiapan sebelum diterapkannya paket kebijakan tersebut, telah dipasang rambu perintah dan marka LKAU (Bogor-Pasar Rebo dan Tangerang-Kebon Jeruk), rambu perintah ganjil-genap di akses tol prioritas (GT Cibubur 2, GT Tangerang 2, dan GT Kunciran 2), serta menyiapkan armada bus Transjabodetabek di sekitar akses gerbang tol yang dikenai paket kebijakan.

Alasan pemberlakukan ganjil genap

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pemberlakuan sistem ganjil genap di tol Tangerang-Jakarta dan tol Jagorawi dilatarbelakangi kebijakan yang sebelumnya diterapkan di pintu tol Bekasi.

Adapun selama pemberlakukan sistem ganjil genap di tol Bekasi, terjadi penurunan kepadataan kendaraan atau V/C ratio (volume capacity ratio) tol Jakarta-Cikampek dari Bekasi ke Cawang mulai jam 06.00-09.00.

Penerapan sistem ganjil genap di Tol Tangerang-Jakarta dan Jagorawi juga diharapkan dapat mengurai kepadatan kendaraan menuju Jakarta hingga 47 persen.

Penerapan ganjil-genap di Tol Cibubur dan Tol Tangerang juga dilakukan dalam rangka menyambut Asian Games pada Agustus 2018.

"Poin kedua yang melatarbelakangi penerapan kebijakan ini adalah Asian Games. Panitia (Asian Games) mengatakan, yang menjadi masalah bukan prasarana pertandingan, tetapi transportasi. Panitia meminta dari point to point tidak lebih dari tiga jam," ujar Bambang saat konferensi pers di kantor Jasa Marga, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (13/4/2018).

Bus gratis

Selama uji coba di tol Tangerang-Jakarta, Kementerian Perhubungan bersama sejumlah pemangku kepentingan menyiapkan bus untuk mengangkut pengguna kendaraan pribadi.

Salah satu operator bus wisata yang bekerja sama, Royal Platinum, menggratiskan layanannya selama empat hari.

Baca juga : BPTJ: Ganjil-Genap Bukan untuk Melarang Mobil Pribadi Masuk Tol

Masyarakat bisa menaiki bus wisata Royal Platinum ini dari halte Flavor Bliss di Alam Sutera. Bus akan berangkat tiap setengah jam sekali, mulai dari pukul 06.00 hingga 07.30 WIB dengan rute menuju Bendungan Hilir, Tosari, dan Sudirman.

Setelah masa gratis berakhir, tarif yang dikenakan untuk satu kali perjalanan adalah Rp 22.500. Transaksi hanya bisa dilakukan secara non tunai menggunakan kartu Flazz BCA.

Selain bersama Royal Platinum, Kemenhub bekerja sama dengan operator bus Perum PPD dan JR Connexion untuk mengangkut pengguna kendaraan pribadi dari Tangerang.

Dengan adanya bus premium ini, diharapkan mereka bisa beralih ke angkutan umum hingga kepadatan volume kendaraan di tol Tangerang-Jakarta selama ini bisa berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com