Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Alternatif "Menyiasati" Ganjil Genap di Tol Tangerang-Jakarta

Kompas.com - 16/04/2018, 13:57 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com — Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan, terdapat sejumlah alternatif pilihan bagi pengendara mobil pribadi yang tidak bisa melintasi tol Tangerang-Jakarta saat sistem ganjil genap diberlakukan.

Alternatif pilihan itu, misalnya, pengendara bisa menggunakan pintu tol lain, seperti Tol Karawaci atau Gading Serpong, yang bisa langsung tembus melintasi Tol BSD.

Pilihan lainnya, pengendara lebih awal melintasi Tol Tangerang-Jakarta di bawah pukul 06.00  atau berangkat lebih siang di atas pukul 09.00. Diketahui, pemberlakukan sistem ganjil genap di tol Tangerang-Jakarta dimulai pukul 06.00 hingga 09.00.

Baca juga: Ganjil Genap di Tol Tangerang-Jakarta Ditargetkan Turunkan 50 Persen Kepadatan Kendaraan

Pilihan lainnya, pengendara bisa meninggalkan mobil pribadinya di rumah dan beralih menggunakan bus premium yang telah disediakan pemerintah bekerja sama dengan sejumlah operator bus.

Pemerintah telah menyiapkan 10 bus premium dengan tambahan 14 bus jika diperlukan. Salah satu operator bus wisata yang bekerja sama, Royal Platinum, menggratiskan layanannya selama empat hari.

Masyarakat bisa menaiki bus tersebut dari halte Flavor Bliss di Alam Sutera. Bus akan berangkat setiap setengah jam sekali, mulai dari pukul 06.00 hingga 07.30 dengan rute menuju Bendungan Hilir, Tosari, dan Sudirman.

Baca juga: Korlantas Polri: Warga Mulai Sadar Ganjil Genap Diperlukan

Setelah masa gratis berakhir, tarif yang dikenakan untuk satu kali perjalanan adalah Rp 22.500. Transaksi pembayaran hanya bisa dilakukan secara non-tunai menggunakan kartu Flazz BCA.

Selain bersama Royal Platinum, pemerintah juga bekerja sama dengan operator bus lain untuk mengangkut pengguna kendaraan pribadi dari Tangerang. Operator bus yang dimaksud adalah Perum PPD dan JR Connexion.

Baca juga: Uji Coba Ganjil-Genap di Tol Jagorawi dan Tangerang Dimulai

"Pilihan menggunakan moda angkutan umum yang telah disiapkan dalam langkah penindakan ini (pada Mei)," ujar Royke.

Pemerintah sebelumnya memberlakukan sistem ganjil genap di tol Tangerang-Jakarta guna mengurai kemacetan kendaraan menuju Jakarta. Uji coba yang dimulai hari ini hingga Mei ditargetkan mampu mengurangi kepadatan kendaraan menuju Jakarta mencapai 50 persen.

Kompas TV Uji coba akan berlangsung selama dua pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com