JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyampaikan, dalam APBD 2018 ada empat puskesmas yang batal dibangun lantaran lokasinya tidak memungkinkan. Koesmedi mengatakan, anggaran itu terpaksa dikembalikan sebagai sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
"Ya nanti kami akan bangun tahun 2019. Kami masukkan lagi di APBD 2019," kata Koesmedi, Senin (16/4/2018).
Baca juga : Sejumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Jakarta Terlambat Dibangun
Koesmedi menjelaskan empat puskesmas yang batal dibangun yakni Puskesmas Pulo, Puskesmas Setu, Puskesmas Ciracas, dan Puskesmas Gambir.
Puskesmas Pulo batal dibangun karena lokasi lahannya di kantor kelurahan lama, batal pindah. Puskesmas Setu batal karena berdiri di atas lahan hijau. Puskesmas Ciracas berdiri di atas aset Dinas KUKMP dan belum diserahkan ke Dinas Kesehatan. Puskesmas Gambir batal karena luas lahannya berbeda dari sertifikat.
"Ya yang jalur hijau kami pindahkan. Terus yang mau sama UKM nanti kami buat konsep puskesmas tidak sendirian jadi ada UKM, restoran, kemudian ada tempat olahraga juga pendidikan pelatihan," ujar Koesmedi.
Keempat puskesmas ini dibangun ulang lantaran sudah tidak memadai lagi.
"Sudah 20 tahun lebih (gedungnya). Sudah kumuh, juga tata kelolanya juga masih satu tingkat jadi penuh banget orangnya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.