JAKARTA, KOMPAS.com — Panit 2 Unit 2 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Abdul Rahman mengatakan, pemilik situs web Temanmarketing.com berinisial IS mendapatkan ribuan database nasabah bank dari situs web lain.
"IS mengaku membeli database itu dari pemilik website lain. Namun ketika kami cek website yang disebut IS, ternyata sudah tidak aktif," ujar Abdul di Mapolda Metro Jaya, Senin (16/4/2018).
Kepada polisi, IS mengaku membeli data tersebut dengan harga Rp 1 juta untuk setiap 1.000 database nasabah.
"Nah, IS ini mengaku menjual database dengan harga yang sama. Tetapi, kan, mereka bisa menjual berkali-kali, jadi di situ keuntungannya," katanya.
Baca juga: Pemilik Situs Temanmarketing.com yang Jual Data Nasabah Bank Berdalih untuk Bantu Pemasaran Produk
Menurut Abdul, pembelian data nasabah dapat dilakukan dengan transaksi online dan pembayaran dilakukan melalui transfer dari rekening bank.
Kepada polisi, IS mengatakan, data nasabah bank yang dijual belum tentu seluruhnya dalam kondisi masih aktif. Pembeli masih harus melakukan sortir untuk memilah data mana yang masih aktif.
Misalnya pada kasus jaringan pembobol kartu kredit yang dilakukan pelanggannya yang berinisial TM. Ia meminta bantuan rekannya yang berinisial TA untuk melakukan sortir. Barulah aksi pembobolan kartu kredit dapat dilancarkan.
Baca juga: Pemilik Temanmarketing.com Jual 1.000 Data Nasabah Rp 1 Juta
Atas tindakannya, saat ini IS telah ditahan di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani proses hukum. Tidak hanya IS, tiga pelanggan IS yang menggunakan data nasabah untuk melakukan pembobolan kartu kredit turut diamankan.