Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Karyawan Diskotek Exotic Dirumahkan

Kompas.com - 18/04/2018, 12:18 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Diskotek Exotic Tete Martadilaga mengatakan, pihaknya telah menutup tempat usaha tersebut dan merumahkan lebih kurang 300 karyawan sejak Minggu (15/4/2018).

"Kita usahakan kalau yang lama kita kasih pesangon. Karena enggak bisa kita keluarkan," kata Tete saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (18/4/2018).

Ia menyebutkan, ada 100 karyawan yang bekerja di diskotek tersebut sejak berdiri 20 tahun lalu. Tete mengaku terenyuh mendengar keluhan karyawan yang harus dipulangkan.

"Kalau (karyawan) yang 15 tahun (atau) 20 tahun kerja di sini saya terenyuh juga dengar cerita mereka ada yang belum bayar motor (atau) lagi nyicil rumah, macam," kata dia.

Baca juga : Sandiaga Pastikan Punya Bukti Kuat soal Narkoba di Diskotek Exotic

Sementara itu, lebih dari 200 orang sisanya merupakan karyawan muda. Mengenai karyawan muda ini, Tete mengatakan bahwa dengan kemampuannya, bisa saja karyawan tersebut beralih mencari pekerjaan di bidang perhotelan atau kerja di restoran.

"Skill mereka kan di situ (pekerja diskotek) kalau (kerja buat) usaha yang lain agak susah, paling bisa masuk ke restoran atau hotel," ujar dia.

Terkait penutupan diskotek tersebut, Tete berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan, terutama kepada karyawan yang kehilangan pekerjaan.

Baca juga : Pasca Ditutup, Bagaimana Nasib 300 Lebih Karyawan Diskotek Exotic?

Diskotek Exotic menerima surat pencabutan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) atau izin usaha dan diberi peringatan untuk menutup usahanya pada Rabu ini. Mereka telah menutup usahanya sejak Minggu (15/4/2018).

Surat tersebut keluar setelah seorang pria bernama Sudirman (41) ditemukan tewas di sana karena diduga overdosis narkoba pada Senin (2/4/2018). Korban dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Keluarga korban tidak memberikan izin untuk polisi mengotopsi jenazah Sudirman. Pihak keluarga menyatakan, Sudirman menderita penyakit jantung.

Kompas TV Aparat di berbagai daerah hampir setiap hari menemukan penyalahguna narkotika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com