JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Operasi PT MRT Jakarta Mega Tarigan mengatakan, kesiapan operasional mass rapid transit (MRT) dan pemeliharaan telah mencapai 50,55 persen.
"Kesiapan operasi dan pemeliharaan 50,55 persen, 100 persen akan dicapai di Maret 2019," kata Mega, di Kantor MRT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Sementara itu, untuk kesiapan sumber daya manusia (SDM), dari 320 yang dibutuhkan, baru 26,95 persen yang sudah terpenuhi.
MRT sengaja merekrut SDM yang masih berstatus fresh graduate guna mendapatkan ide-ide segar dari lulusan baru tersebut.
Baca juga : Ada Pusat Pengendalian, Perjalanan MRT Jakarta Dipastikan Tepat Waktu
Setiap SDM, diberikan pelatihan agar nantinya mendapatkan serfikasi di bidang mereka masing-masing. Sertifikasi diwajibkan untuk para masinis hingga maintenance.
Pendidikan dan pelatihan SDM, lanjut dia, tidak hanya bekerja sama dengan instansi di dalam negeri. MRT mengajak serta perusahaan prasarana Malaysia, guna memberikan pelatihan.
Mega mengatakan, teknologi operasional yang dipakai kereta di Malaysia dan di Jakarta, tidak terlalu jauh berbeda.
Baca juga : MRT Jakarta Mampu Mengangkut 1.900 Penumpang
"Negara tetangga paling mirip, jadi enggak usah jauh-jauh, kira kirim ke Malaysia untuk dapat pengalaman bagaimana mengemudikan kereta," ujar Mega.
Sedangkan untuk kesiapan institusi, saat ini sudah mencapai 72,33 persen. "Kalau persiapan institusi, jadi secara sistem seperti apa, struktur organisasi gimana, siapa melapor ke siapa, sampai saat ini sudah mencapai 72,33 persen," ujar Mega.
MRT fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan beroperasi pada Maret 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.