JAKARTA, KOMPAS.com - Hamparan sampah memenuhi lahan di kolong Tol Pelabuhan, tepatnya di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/4/2018) sore.
Wakil Ketua RT 011/08 Warakas Asmadi mengatakan, sampah-sampah tersebut sudah berada di sana sejak lama dan jarang diangkut petugas kebersihan dari kelurahan setempat.
"Ini sampah udah dari tol dibangun, tahun 1993. Semenjak ada tim oranye aja baru ada yang bersihin, ya baru-baru ini aja," kata Asmadi saat ditemui di depan rumahnya.
Seorang warga bernama Nunung membenarkan pernyataan Asmadi. Ia menuturkan, baru beberapa waktu terakhir ia melihat petugas mengangkut sampah dari sana.
"Sebelumnya nggak ada, sekarang mah ada pasukan oranye dua kali. Waktu pas ada tim oranye ajalah, baru tahun kemarin kan ada tim oranye? Tadinya mah enggak ada," katanya.
"Bukan warga sini. Warga di sini udah melarang untuk membuang (sampah). Cuman, malah kerasan yang membuang daripada yang melarang. Jadi kamu mau ngomong apa," kata Asmadi.
Dari pantauan Kompas.com, sampah yang berserakan sana didominasi sampah-sampah rumah tangga berbahan plastik seperti kantong plastik, bungkus sabun, dan bungkus makanan.
Walau dipenuhi sampah, sejumlah gubuk tak berpenghuni terlihat di kolong tol tersebut. Beberapa ekor kambing juga tampak di tengah-tengah hamparan sampah.
Aroma tak sedap sampah langsung menyeruak begitu Kompas.com tiba di sana. Hal itu diperparah dengan bau asap dari tumpukan sampah yang dibakar.
Imas, warga sekitar, mengeluhkan munculnya asap tersebut. Ia mengatakan, salah satu cucunya mesti dirawat karena sesak napas akibat menghirup asap bakaran sampah.
"Itu cucu saya kemarin kan dua minggu dirawat, cucu yang lalu juga pernah dirawat. Sesak napas gara-gara asap (sampah) dibakar," kata Imas.
Namun, kata Imas, membakar sampah merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan sampah di sana. Pasalnya, jarang ada petugas yang rutin mengangkut sampah-sampah tersebut.