Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamparan Sampah Penuhi Kolong Tol Pelabuhan

Kompas.com - 18/04/2018, 20:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hamparan sampah memenuhi lahan di kolong Tol Pelabuhan, tepatnya di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/4/2018) sore.

Wakil Ketua RT 011/08 Warakas Asmadi mengatakan, sampah-sampah tersebut sudah berada di sana sejak lama dan jarang diangkut petugas kebersihan dari kelurahan setempat.

"Ini sampah udah dari tol dibangun, tahun 1993. Semenjak ada tim oranye aja baru ada yang bersihin, ya baru-baru ini aja," kata Asmadi saat ditemui di depan rumahnya.

Seorang warga bernama Nunung membenarkan pernyataan Asmadi. Ia menuturkan, baru beberapa waktu terakhir ia melihat petugas mengangkut sampah dari sana.

"Sebelumnya nggak ada, sekarang mah ada pasukan oranye dua kali. Waktu pas ada tim oranye ajalah, baru tahun kemarin kan ada tim oranye? Tadinya mah enggak ada," katanya.

Hamparan sampah memenuhi lahan di kolong Tol Pelabuhan di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/4/2018) sore.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Hamparan sampah memenuhi lahan di kolong Tol Pelabuhan di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/4/2018) sore.
Keduanya mengatakan, sampah-sampah itu dibuang bukan oleh warga sekitar. Menurut Asmadi, warganya justru sudah lama tidak membuang sampah di kawasan tersebut.

"Bukan warga sini. Warga di sini udah melarang untuk membuang (sampah). Cuman, malah kerasan yang membuang daripada yang melarang. Jadi kamu mau ngomong apa," kata Asmadi.

Dari pantauan Kompas.com, sampah yang berserakan sana didominasi sampah-sampah rumah tangga berbahan plastik seperti kantong plastik, bungkus sabun, dan bungkus makanan.

Walau dipenuhi sampah, sejumlah gubuk tak berpenghuni terlihat di kolong tol tersebut. Beberapa ekor kambing juga tampak di tengah-tengah hamparan sampah.

Aroma tak sedap sampah langsung menyeruak begitu Kompas.com tiba di sana. Hal itu diperparah dengan bau asap dari tumpukan sampah yang dibakar.

Imas, warga sekitar, mengeluhkan munculnya asap tersebut. Ia mengatakan, salah satu cucunya mesti dirawat karena sesak napas akibat menghirup asap bakaran sampah.

"Itu cucu saya kemarin kan dua minggu dirawat, cucu yang lalu juga pernah dirawat. Sesak napas gara-gara asap (sampah) dibakar," kata Imas.

Namun, kata Imas, membakar sampah merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan sampah di sana. Pasalnya, jarang ada petugas yang rutin mengangkut sampah-sampah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan Terhadap 291 Perusahaan Soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com