Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Masinis MRT Perempuan Akan Jalani Praktik Lapangan untuk Dapat Sertifikasi

Kompas.com - 19/04/2018, 06:52 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Railway Operation PT MRT Jakarta Mega Tarigan mengatakan, 41 masinis mass rapid transit (MRT), termasuk 6 masinis perempuan diwajibkan memiliki sertifikasi sebagai syarat mengoperasikan MRT.

Mega mengatakan, saat ini 41 masinis tersebut belum memiliki sertifikasi karena harus menjalani trial berupa praktik lintas atau uji lapangan yang rencananya dijadwalkan dimulai pada November 2018.

"Sertifikasi harus ada, nanti diterbitkan Kementerian Perhubungan. Persyaratannya kan harus ada praktik lintas," ujar Mega di Kantor PT MRT Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).

Mega mengatakan, praktik lapangan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena konstruksi lintasan MRT masih belum selesai dibangun.

Baca juga : Masinis Perempuan MRT Jakarta Jalani Psikotes seperti Tentara Amerika

Untuk itu, praktik lapangan masih harus menunggu konstruksi selesai. Namun, Mega menargetkan seluruh masinis akan mendapatkan sertifikasi dari Kemenhub sebelum MRT beroperasi pada Maret 2019.

Seluruh masinis termasuk masinis perempuan telah diseleksi secara ketat dengan tes berstandar internasional.

Sebelumnya, para masinis juga telah dilatih oleh perusahaan prasarana di Malaysia yang memiliki teknologi MRT yang sama dengan MRT yang akan dioperasikan di Indonesia.

Baca juga : MRT Jakarta Mampu Mengangkut 1.900 Penumpang

"Sulit dilakukan karena sekarang kan masih konstruksi. Jadi setelah selesai akan ada fase dimana ada trial run. Setelah itu mereka dapatkan barulah bisa mengajukan sertifikasi ke Kemenhub. Kami jadwalkan tiga bulan, sertifikasi paling lambat Maret 2019," ujar Mega.

Sebanyak 41 masinis termasuk 6 masinis perempuan akan mengoperasikan MRT fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI pada Maret 2019. Saat ini kesiapan operasional MRT dan pemeliharaan telah mencapai 50,55 persen.

Kompas TV Stasiun MRT Lebak Bulus berdiri di area seluas 10 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com