Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Kasus Pembobolan Kartu Kredit dari Data Nasabah Curian

Kompas.com - 20/04/2018, 05:30 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

Kompas TV Polisi meringkus empat pria yang tergabung dalam sindikat penipuan dan pembobolan kartu kredit.

Abdul mengatakan, langkah pertama yang dilakukan para pembobol kartu kredit ini adalah memastikan status nasabah bank masih aktif. Mereka memilah data nasabah tersebut dengan cara mengecek keaktifan nomor telepon nasabah.

Baca juga : Data Nasabah Dijualbelikan, Ini Tanggapan Perbankan

"Awalnya mereka missed call dulu targetnya. Kalau aktif nomornya, mereka telepon dengan nomor lain dan mengaku sebagai pihak bank," lanjut Abdul.

Abdul menyarankan, nasabah tak langsung percaya dengan informasi semacam ini. Ia menyarankan nasabah mengkonfirmasi langsung ke pihak bank jika mendapatkan info mencurigakan apalagi jika diminta menyebutkan kode-kode khusus.

6. Pakai kartu kredit untuk belanja online dan tarik tunai

Para pembobol kartu kredit biasanya menggunakan kartu kredit untuk melakukan tarik tunai dan melakukan transaksi belanja online. Tagihan transaksi yang dilakukan nantinya akan ditujukan kepada nasabah asli pemilik karti kredit.

Baca juga : Skimming, Pembobolan Kartu Kredit, dan Rentannya Data Nasabah Bocor...

Hal ini sempat dialami seorang nasabah berinisial D. Ia menerima tagihan hingga Rp 55 juta walaupun tak pernah melakukan transaksi.

Sebaiknya, jika Anda mendapatkan tagihan-tagihan tertentu yang dirasa tak wajar, segeralah melapor ke bank yang bersangkutan.

7. Keuntungan ratusan juta rupiah

Jaringan pembobol kartu kredit NM yang telah diringkus polisi mengaku dua puluh kali melancarkan aksinya. Mereka bahkan mengaku mendapatkan keuntungan lebih dari Rp 500 juta.

Baca juga : Terbongkarnya Bisnis Jual Beli Data Nasabah Bank via Situs Web

Aksi mereka terungkap sebelum lebih banyak lagi nasabah menjadi korban. Meski demikian, tak menutup kemungkinan masih ada jaringan lain di luar sana.

"Website IS ini kan terbuka ya, makanya kami masih telusuri ada tidak yang menyalahgunakan database ini untuk tindakan kriminal," sebut Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com