Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kepengin Sentil Dia, Kok, Ada Orang Bisa Kejam Begitu..."

Kompas.com - 20/04/2018, 15:39 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Hunaedi (83), pensiunan TNI Angkatan Laut di rumahnya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).

Dalam rekonstruksi ini, polisi menghadirkan tersangka pembunuh Hunaedi, Supriyanto (20). 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Supriyanto terlihat mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye serta penutup kepala. Dia terus menunduk ketika kamera para pewarta menyorot wajahnya.

Baca juga: Polisi Periksa Pacar Pembunuh Pensiunan TNI di Pondok Labu

Melihat kehadiran Supriyanto, warga yang sudah berkerumun di dekat lokasi kejadian mendadak heboh.

Pria 20 tahun itu langsung diteriaki warga.

"Orang kayak gitu bunuh aja, Pak," teriak salah satu warga.

Baca juga : Pembunuh Pensiunan TNI AL: Saya Enggak Ada Niat untuk Membunuh

Melihat situasi tersebut, aparat kepolisian langsung meminta warga tenang dan menjauh dari lokasi.

Sementara Supriyanto langsung digiring masuk ke rumah korban untuk memeragakan kejadian saat dirinya membunuh Hunaedi.

Kegiatan rekonstruksi ini berlangsung tertutup. Para awak media dan warga tidak diperkenankan mendekat ke lokasi.

Baca juga: Tewasnya Pensiunan TNI AL yang Halangi Aksi Pencurian di Rumahnya

Salah satu warga bernama Husnah sengaja datang ke lokasi karena ingin melihat wajah Supriyanto. Dia geram karena Supriyanto telah membunuh tetangganya.

"Saya kepengin nyentil dia (Supriyanto). Kesal abisnya, kok, ada orang bisa kejam gitu," kata Husnah.

Hingga pukul 14.50, kegiatan rekonstruksi masih berlangsung.

Baca juga: Pembunuh Pensiunan TNI AL Minta Pacarnya Cuci Baju yang Berlumuran Darah

Sebelumnya, Supriyanto membunuh Hunaedi pada 5 April 2018.

Pembunuhan terhadap Hunaedi berawal ketika Supriyanto hendak mencuri uang di rumah korban, Kompleks TNI AL Pondok Labu, Jakarta Selatan. 

Sehari sebelumnya, Rabu (4/4/2018), Supriyanto juga mencuri uang Rp 3,2 juta di rumah korban dengan modus berpura-pura menanyakan sebuah alamat untuk mengamati situasi di rumah tersebut.

Saat korban lengah, Supriyanto melancarkan aksinya.

Kompas TV Polisi mampu mengidentifikasi karena tersangka sempat terekam CCTV dari salah satu rumah di dekat lokasi pembunuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com