JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin, Aman Abdurrahman, tidak mengajukan saksi yang bisa menguntungkan dirinya dalam persidangan.
Mulanya, Ketua Majelis Hakim Akhmad Jaini dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/4/2018), menanyakan apakah Aman akan mengajukan saksi di persidangan.
"Sekarang giliran terdakwa untuk mengajukan saksi yang menguntungkan. Apakah ada? Kalau ada, kami beri waktu sampai Jumat," tanya Hakim Akhmad, di ruang sidang, Selasa siang.
Aman menjawab pertanyaan hakim secara singkat. "Tidak," ujar Aman.
Baca juga : Menkumham Benarkan Ada Komunikasi antara Bahrun Naim dan Aman Abdurahman
Hakim kemudian memutuskan agar persidangan langsung memasuki agenda pemeriksaan Aman. Sidang akan digelar pada Jumat (27/4/2018).
"Kita langsung ke pemeriksaan terdakwa pada hari Jumat. Kalau bisa pukul 09.00 WIB atau 09.30 WIB," kata Jaini.
Penasihat hukum Aman, Asrudin Hatjani, menyampaikan, keputusan untuk tidak menghadirkan saksi menguntungkan diputuskan langsung oleh Aman.
Dia juga tidak mengetahui alasan Aman tidak menghadirkan saksi yang menguntungkan, karena Aman tidak memberitahukan alasannya.
Baca juga : Terdakwa Bom Thamrin: Sejak Ditangkap, Saya Tak Diizinkan Dibesuk Keluarga
"Prinsipnya sih, kami serahkan kepada terdakwa karena dari kemarin pun sudah kami tanyakan perihal masalah saksi. Beliau tetap sepakat untuk tidak menghadirkan, langsung pemeriksaan terdakwa saja," ucap Asrudin, seusai sidang.
Pada sidang Selasa (17/4/2018) pekan lalu, Aman mengaku tidak pernah diizinkan berkomunikasi atau dibesuk keluarganya, sejak ditangkap pada 18 Agustus 2017.
Karenanya, Aman mengaku bingung dapat menghadirkan saksi yang meringankan.
Baca juga : Terdakwa Bom Thamrin Akui Kritisi Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon
"Saya bingung juga, bagaimana saya bisa mendatangkan saksi. Sejak saya ditangkap sampai sekarang, saya tidak diizinkan komunikasi sama keluarga, untuk membesuk pun tidak, sudah 8 bulan," ujar Aman, saat itu.
Dalam kasus ini, Aman didakwa menggerakkan orang melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk bom Thamrin, pada Januari 2016.
Aman menggerakkan orang untuk melakukan teror dengan berceramah. Materi ceramah itu diambil dari buku seri materi tauhid karangannya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.