Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Tolak Nota Keberatan Pembunuh Dokter Letty

Kompas.com - 24/04/2018, 16:40 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Ketua Puji Haryanan menolak nota keberatan atau eksepsi dari tim penasihat hukum terdakwa dokter Ryan Helmy.

Hal tersebut disampaikan Puji, dalam sidang lanjutan, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (24/4/2018).

Helmy merupakan terdakwa dalam kasus pembunuhan dokter Letty, istri terdakwa sendiri.  

"Menimbang berdasarkan fakta majelis hukum maka sidang pemeriksaan perkara ini akan dilanjutkan," kata Puji, di ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (24/4/2018).

Hakim menilai, semua poin keberatan yang disampaikan penasihat hukum pada persidangan sebelumnya tidak beralasan dan tidak bisa diterima.

Baca juga : Jaksa Minta Hakim Tolak Eksepsi Kuasa Hukum Dokter Helmy

Sementara itu, anggota majelis hakim Muhammad Sirat dalam pertimbangannya menyatakan, terdakwa secara sadar melakukan penembakan terhadap korban.

Sebab, terdakwa sebelum melakukan aksinya sudah melakukan latihan menembak terlebih dulu.

"Menimbang bahwa sebelum terdakwa melakukan tindak pidana tersebut, (terdakwa) melakukan latihan menembah dengan target kaleng bekas. Menurut pendapat majelis hakim, justru menunjukan bahwa terdakwa secara sadar memahami sebelum menggunakan senjata api perlu melatih diri," ujar Sirat.

Baca juga : Penasihat Hukum Sebut Dokter Helmy Alami Gangguan Jiwa

Dengan demikian, hakim memutuskan persidangan akan tetap dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi dari jaksa penuntut umum (JPU).

Namun, tim penasihat hukum Helmy meminta hakim untuk menunda persidangan hingga Kamis (26/2/2018), dengan alasan belum mengetahui saksi-saksi yang akan diajukan jaksa.

"Maaf majelis hakim, agenda hari ini hanya putusan terhadap eksepsi, kami belum mempersipkan diri, dan belum diberikanya nama saksi-saksi yang dihadirkan JPU," ucap tim penasihat hukum Helmy, kepada hakim.

Hakim kemudian mengabulkan dan meminta JPU untuk menghadirkan saksi pada Kamis mendatang, dan melanjutkan persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi.

Helmy membunuh dokter Letty yang merupakan istrinya sendiri dengan menembakan beberapa peluru menggunakan senjata api. Peristiwa tersebut terjadi pada 9 November 2017 lalu di Klinik Azzahra Medical Center, Cawang, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com