Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2018, 08:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah dua tahun ini warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara, hidup dengan keterbatasan. Pasca digusur pada April 2016, mereka terpaksa hidup di tenda dan gubuk darurat sebelum pindah ke shelter sementara per Maret 2018.

Keterbatasan yang dialami warga Kampung Akuarium bukan hanya urusan tempat tinggal. Untuk urusan ibadah, mereka juga tidak memperoleh fasilitas yang dibilang layak.

Hanya ada sebuah mushala sederhana yang berdiri di tengah puing-puing bangunan. Mushala itu berdinding triplek dan beratapkan seng. Kapasitasnya juga tak seberapa, hanya muat untuk empat saf atau barisan.

Namun, harapan warga akan hadirnya tempat ibadah bagi mereka akan segera terwujud. Selasa (24/4/2018) kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama masyarakat menggelar upacara peletakan batu pertama Mushala Al Jihad di Kampung Akuarium.

Baca juga : Mushala Akan Didirikan di Atas Puing-puing Kampung Akuarium

Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, pembangunan mushala ditargetkan rampung dalam waktu tiga pekan ke depan.

"Hari ini peletakan batu pertama Mushala Al Jihad di shelter Kampung Akuarium. Mudah-mudahan, mushala ini sebelum puasa nanti bisa dipergunakan oleh masyarakat," kata Husein kepada wartawan.

Prosesi peletakkan batu pertama Musala Al Jihad di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (24/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Prosesi peletakkan batu pertama Musala Al Jihad di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (24/4/2018).

Kepala Badan Amil Zakat Infaq dan Sedekah (BAZIS) DKI Jakarta Zahrul Wildan menyatakan, musala akan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Baca juga : Mushala di Kampung Akuarium Tidak Akan Dibongkar meski Ada Pembangunan Rusunawa

Zahrul menambahkan, Anies dan Sandi juga mengagendakan buka puasa bersama warga Kampung Akuarium pada awal bulan Ramadhan mendatang di mushala seluas 90 meter persegi tersebut.

Oleh karena itu, pembangunan mushala akan dikebut dalam waktu tiga minggu.

"Kami harus secepatnya membangun, apalagi nanti Pak Gubernur buka puasa, masa mushalanya begitu," kata Zahrul.

Maket rumah impian warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara untuk diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Sabtu (14/4/2018). (Dok. Maulana Mahardhika)KOMPAS.com/RIMA WAHYUNINGRUM Maket rumah impian warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara untuk diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Sabtu (14/4/2018). (Dok. Maulana Mahardhika)

Dana Rp 270 juta

Mushala Al Jihad dibangun menggunakan dana yang dihimpun Bazis DKI Jakarta sebesar Rp 270 juta. Zahrul mengatakan, seluruh anggaran pembangunan ditanggung oleh Bazis DKI Jakarta.

"Yang namanya rumah ibadah kan emang tugas Bazis untuk berikan bantuan untuk penanganan masalah ibadah. Sajadah pun, karpet pun akan kita siapkan," katanya.

Baca juga : Anies dan Sandi Disebut Akan Resmikan Musala di Kampung Akuarium

Meskipun pendanaannya ditanggung oleh Bazis, masyarakat Kampung Akuarium juga didorong untuk berpartisipasi dalam pembangunan mushala tersebut.

"Kan orang ingin berlomba supaya dapat pahala, jadi kolaborasi dengan masyarakat. Tetapi material dan dana dari Bazis,  masyarakat sini yang mau bantu tenaga ya silakan," kata Husein.

Suasana di Kampung Akuarium , Penjaringan, Jakarta, Sabtu (14/4/2018). Peringatan yang  bertajuk Dari Shelter Menuju Harapan Kampung yang Baru tersebut menampilkan pertunjukan warga kampung seperti musik dan tarian daerah.MAULANA MAHARDHIKA Suasana di Kampung Akuarium , Penjaringan, Jakarta, Sabtu (14/4/2018). Peringatan yang bertajuk Dari Shelter Menuju Harapan Kampung yang Baru tersebut menampilkan pertunjukan warga kampung seperti musik dan tarian daerah.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com