Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyekapan Penumpang oleh Sopir Grab Car di Tambora

Kompas.com - 25/04/2018, 17:30 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu mengungkap kronologi penyekapan SS (24) oleh sopir Grab Car pada Senin (23/4/2018).

Sopir Grab Car tersebut adalah Gugus Gunawan yang mengendarai mobil Suzuki Wagon berpelat nomor B 2353 BZB.

"Menurut keterangan korban, dia memesan taksi online. Setelah dia naik dan taksi online jalan, dari jok mobil belakang dia disekap pakai jaket pelaku," kata Edy di Mapolsek Metro Jakarta Barat, Rabu (25/4/2018).

Baca juga: Wanita asal Tambora Disekap dan Dirampok Driver GrabCar

Peristiwa itu terjadi saat korban hendak berangkat kerja dari kediamannya yang terletak di Duri Selatan 6, Komplek Setia Masa 1, Duri, Tambora, Jakarta Barat sekitar pukul 06.00.

Ia memesan Grab Car untuk berangkat kerja ke toko di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Korban disekap dalam perjalanan menuju ke tempat kerja oleh dua orang teman sopir yang ada di bangku belakang mobil.

Tak hanya disekap, tetapi korban juga ditodong dan diancam dibunuh dengan dimintai barang-barang berharganya.

"Dia trauma. Kemudian kalung, gelang, ATM dikuras sama HP juga diambil," katanya.

Kepala Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Barat AKP Rulian Syauri menambahkan, sekitar 7 jam korban dibawa berkeliling dan ditodong sebuah benda di tubuhnya.

Namun, kepada polisi, korban mengaku tidak mengetahui rute perjalanan kejadian penyekapan di dalam mobil tersebut.

"Dia merasa di bagian pinggang ada ditodong, tetapi enggak tahu pakai senjata atau tidak. Dia matanya ditutup," kata Rulian.

Sekitar pukul 13.00, korban dikembalikan ke rumah oleh pelaku.

Namun, polisi belum mengetahui maksud pelaku mengantar kembali korban setelah penyekapan.

"Kami juga enggak tahu kenapa pelaku antar pulang korban karena belum tertangkap," ujarnya. 

Polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan pelaku.

Selanjutnya, pihak kepolisian akan bekerja sama dengan Grab untuk mengetahui identitas dan keberadaan pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com