Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir GrabCar di Tambora Bawa 2 Rekan untuk Sekap Korban dari Jok Belakang

Kompas.com - 25/04/2018, 20:37 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Rulian Syauri mengatakan, SS (24) juga ditodong oleh pengemudi GrabCar.

Dalam beraksi, sang sopir atau Gugus Gunawan dibantu dua rekannya.

Dua orang tersebut telah berjaga di dalam mobil Suzuki Wagon putih berpelat nomor B 2353 BZB yang digunakan menjemput SS. 

Baca juga: Pengemudinya Sekap dan Rampok Penumpang, Grab Minta Maaf

"Tiba-tiba muncul dua orang dari belakang dan korban disekap. (Korban) dipaksa telepon keluarga untuk minta tebusan, tetapi dia enggak mau. Kemudian korban diantar ke ATM diminta ambil uang, dia diancam mau dibunuh juga," kata Rulian di Mapolsek Metro Jakarta Barat, Rabu (25/4/2018). 

Selama perjalanan, kepala dan mata korban ditutupi jaket milik salah satu pelaku yang sudah berjaga di jok belakang.

Selain itu, tangan dan kaki juga diikat dengan tali tas milik korban.

Baca juga: Kronologi Penyekapan Penumpang oleh Sopir Grab Car di Tambora

Penyekapan tersebut terjadi saat SS berangkat kerja dari rumahnya di Tambora, Jakarta Barat ke Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Rulian menambahkan, uang yang diambil tidak banyak.

Namun, perhiasan yang dikenakan korban seperti kalung dan gelang serta ponsel ikut diambil pelaku.

Baca juga: Wanita asal Tambora Disekap dan Dirampok Driver GrabCar

Polisi masih belum mendapatkan keberadaan pelaku dan dua rekannya.

Polisi baru menerima informasi bahwa Gugus benar terdaftar sebagai mitra GrabCar. 

"Identitasnya benar terregistrasi. Cuma, kan, kami belum tahu, kadang identitas dan (sopir) yang datang suka beda," ujarnya. 

Baca juga: Peras Penumpang Rp 1,5 Juta, Sopir GrabCar Ditangkap

Sementara korban sudah kembali ke keluarganya setelah 7 jam disekap oleh pelaku. Ia diturunkan di sekitar rumah korban.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Karamadibrata menyampaikan permohonan maaf atas kejadian penyekapan penumpang yang dilakukan salah seorang pengemudinya. 

"Segenap manajemen Grab menyesali terjadinya tindak kriminal yang melibatkan salah satu mitra pengemudi GrabCar di Jakarta. Prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan penumpang dan keluarganya," ujar Ridzki melalui keterangan tertulis.

Kompas TV Para sopir online ditangkap setelah dilaporkan perusahaan Grab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com