Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Modus Gembos Ban di Bekasi

Kompas.com - 26/04/2018, 10:15 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap salah satu anggota komplotan pencuri modus gembos ban di Bekasi berinisial HL.

"Penangkapan pelaku ini bermula dari viralnya sebuah video aksi pencurian komplotan pencuri ini di sebuah channel YouTube," kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriono, Kamis (26/4/2018).

Setelah melakukan penyelidikan, lanjut Aris, didapatkan informasi bahwa pada Sabtu (21/4/2018) pelaku bersama lima temannya yang kini masih buron berinisial R, T, A, P, dan Ra, berkumpul di Stasiun Jatinegara sekitar pukul 08.00 WIB, untuk merencanakan pencurian tersebut.

Baca juga : Waspada jika Diperingatkan Ban Gembos

"Mereka menyebut modus pencurian gembos ban ini dengan nama modus ”api-api”, yaitu dengan berpura-pura meyakinkan korban pengguna kendaraan bermotor roda empat bahwa ban mobilnya kempis. Kemudian setelah korban menepi dan percaya, pelaku dan teman-temannya mengambil barang-barang milik korban tanpa sepengetahuan korbannya," ujar Aris.

Aris melanjutkan, sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku berinisial R melihat mobil Grand Livina warna hitam sedang melintas di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara.

Kemudian R yang pada saat itu menggunakan sepeda motor, menyalip mobil tersebut kemudian memberitahukan kepada pengemudi bahwa ban mobilnya kempis.

"Untuk meyakinkan pengemudi, HL dan pelaku lain yang masih DPO berinisial A dan P yang juga mengendarai motor, secara terpisah juga menyalip mobil tersebut dan memberitahukan bahwa mobil korban kempes," kata Aris.

Baca juga : Gara-gara Ban Motor Gembos, 2 Penjambret Dihajar Massa

Pengemudi yang telah sepenuhnya percaya, kemudian menepi dan mengecek kondisi bannya. Setelah itu, pelaku lain berinisial Ra mendekati korban dan mengajak mengobrol untuk mengalihkan perhatian korban.

"Kemudian pelaku lain berinisial R datang dan tanpa sepengetahuan pengemudi mobil tersebut mengambil tas jinjing korban lewat pintu depan sebelah kiri mobil," kata dia.

Setelah dibuka, di dalam tas jinjing tersebut terdapat emas, ponsel dan uang tunai Rp 400.000. Para pelaku kemudian menjual barang-barang milik korban.

Baca juga : Rampok Gembos Ban Gasak Uang Bank Rp 350 Juta

Aris menyebut, HL mendapatkan bagian Rp 1,2 juta dari uang hasil penjualan barang-barang curian ini. Kepada polisi, HL mengaku menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami sudah menangkap HL dan masih mengejar 5 tersangka lainnya," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com