JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta di bawah pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno belum memastikan rencana penjualan saham perusahaan bir, PT Delta Djakarta Tbk.
Sandiaga menyampaikan pihaknya masih melakukan kajian internal terkait kepemilikan saham di PT Delta Djakarta.
Ia tak memastikan apakah DKI benar-benar akan menjual saham.
Baca juga: DKI Tunjuk Wakil Ketua Kadin DKI Jadi Komisaris Utama PT Delta
"Apakah sesuai dengan visi misi kami yang dituangkan di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan ini akan selesai dalam satu minggu ke depan," ujar Sandiaga, Rabu (25/4/2018).
Sandiaga akan mengumumkan keputusan terkait saham PT Delta Djakarta secepat mungkin.
Baca juga: Kepala BPKD DKI Dicopot dari Komisaris Utama PT Delta Djakarta
"Alhamdulillah, satu lagi milestone sudah tercapai, yaitu komunikasi dengan mitra dan mitra sudah mengerti posisi kami seperti apa," katanya.
Pelepasan saham perusahaan bir tersebut merupakan janji Anies-Sandiaga saat berkampanye pada Pilkada DKI 2017.
PT Delta Djakarta Tbk memegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional.
Baca juga: Sandiaga Cek Portofolio Saham di PT Delta Djakarta, Ini Tujuannya...
Pemprov DKI sudah menanam saham di perusahaan itu sejak 1970.
PT Delta Djakarta tetap bekerja
Pemprov DKI memegang saham 26,25 persen di PT Delta Djakarta dan memperoleh dividen Rp 40 miliar.
Dividen yang tidak sedikit ini bisa jadi alasan DKI masih gamang melepas sahamnya.
Baca juga: Dividen Rp 37 Miliar dari PT Delta Dinilai Tak Signifikan Dibanding Total Pendapatan Pemprov DKI
Dibandingkan BUMD lainnya, PT Delta Djakarta memberi keuntungan yang baik bagi DKI. Nominalnya peringkat ketiga setelah Bank DKI yang menyumbang Rp 213 miliar pada 2017 dan PT Pembangunan Jaya Ancol dengan dividen Rp 68 miliar.