Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Diperketat Jelang Sidang Vonis 8 Warga Taiwan yang Dituntut Hukuman Mati

Kompas.com - 26/04/2018, 15:00 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan warga negara Taiwan yang dituntut hukuman mati dalam kasus penyelundupan satu ton sabu-sabu akan divonis majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (26/4/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pengamanan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan lebih ketat menjelang sidang pembacaan putusan tersebut dibanding biasanya.

Kedelapan terdakwa dikawal polisi bersenjata saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sekitar pukul 13.30 WIB.

Aparat polisi juga berjaga di sepanjang jalan masuk pengadilan saat para terdakwa berjalan menuju ruang tahanan.

Baca juga : 8 Warga Taiwan Terdakwa Penyelundup 1 Ton Sabu-Sabu Disebut Pasrah

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Harsono menyampaikan, polisi yang berjaga pada hari ini memang lebih banyak dibandingkan sidang-sidang sebelumnya.

"Ada 60 anggota. Gabungan polda, polres, polsek," kata Harsono di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Polisi yang diterjukan berjaga di titik-titik yang telah ditentukan. Salah satunya yakni di lima pintu ruang sidang utama yang akan menjadi ruangan tempat digelarnya sidang putusan.

"Buat jaga kalau ada apa-apa," ujar Harsono.

Baca juga : Pembelaan 8 WN Taiwan Penyelundup 1 Ton Sabu-sabu yang Merasa Ditipu...

Selain polisi yang menjaga keamanan, ada pula tenaga medis dari Puskesmas Pasar Minggu dan Puskesmas Kebayoran Lama.

Mereka menyiapkan dua buah ambulans dan akan bertugas memantau kesehatan para terdakwa pasca-putusan nanti.

"Ini untuk antisipasi kalau terjadi apa-apa dalam kesehatannya," kata perawat Puskesmas Kebayoran Lama, Kumaedi.

Adapun kedelapan terdakwa sebelumnya dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum. Namun, dalam pembelaannya, mereka mengaku tidak mengetahui isi barang yang diangkut.

Kompas TV Lalu, polisi menangkap satu tersangka lain di rumah kawasan Dumai, Pekanbaru dan menemukan 10 kilogram sabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com