JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji desain gedung Menara Kompas yang baru.
Dia mengutip CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama yang menggambarkan desain gedung yang bergaya futuristik.
"Gedung yang dibangun tadi yang sudah diceritakan Pak Liliek. Digambarkan bahwa ini berorientasi masa depan futuristik," ujar Anies di Menara Kompas, Jakarta Barat, Kamis (26/4/2018).
Baca juga: Cerita Nostalgia Jusuf Kalla, Debat hingga Jadi Host di Kompas
Anies mengatakan, hal itu menunjukkan kekuatan "Kompas" bukan sekadar pada sejarah masa lalu. Meskipun perjalanan "Kompas" sudah mencapai setengah abad.
Desain Menara Kompas menunjukkan kesiapan "Kompas" menghadapi perubahan-perubahan di masa depan.
"Tadi kita lihat perjalanan Kompas 53 tahun, kekuatan bukan sekadar pada sejarah masa lalu. Kekuatan justru dibangun ketika kita bisa mengantisipasi perubahan masa depan. Desain gedung ini menggambarkan antisipasi perubahan masa depan," katanya.
Baca juga: Gubernur Anies Harap Menara Kompas Jadi Contoh
Bukan hanya bersejarah bagi "Kompas", melainkan juga bagi perjalanan media di Indonesia.
Anies berharap "Kompas" bisa terus menjaga objektivitas dan independensi.
Baca juga: Wapres Berharap Kompas Tetap Jaga Obyektivitas dan Independensi
"Hijrahnya Kompas dari gedung lama ke gedung baru harus dimaknai bahwa Kompas harus terus jadi Kompas yang objektivitas dan independensi," kata Anies.
CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama mengatakan, Menara Kompas menjadi tanda 50 tahun ulang tahun "Kompas" sebagai media cetak.
Bentuknya yang menyerupai pena merupakan abstraksi alat penting pengungkapan pemikiran manusia.
Baca juga: Menara Kompas, Simbol Integrasi Media Masa Depan
Bagian terluar Menara Kompas dilapisi bahan metalik aluminium dengan pola digital acak sebagai abstraksi media elekronik masa kini dan masa depan.
Bagian luar itu menutupi bagian utama gedung, bak lembaran-lembaran berita yang tertata rapih menutupi pena.
Baca juga: Wapres Jusuf Kalla Resmikan Menara Kompas, Rumah Baru Kompas
Sementara di bagian paling bawah, gunungan rumput menjadi simbol bumi nusantara, tempat Kompas Gramedia Grup berkarya selama 50 tahun.
Menara Kompas diresmikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata "Kompas" menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres Kalla.
Mesin ketik itu merupakan mesin ketik yang selalu digunakan pendiri "Kompas" Jakob Oetama untuk menulis tajuk rencana di harian Kompas.